Adiwerna – Siswa kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Tegal menunjukkan kreativitas mereka melalui kegiatan praktik membuat souvenir berupa gantungan kunci dan gelang dalam pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBDP) pada hari Selasa (19/11). Kegiatan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam menerapkan teori seni dan kerajinan, serta meningkatkan keterampilan teknis dan kreativitas mereka.
Kegiatan tersebut mengacu pada tiga materi penting, yaitu simpul, karya seni makrame, dan pembuatan souvenir. Menggunakan bahan sederhana seperti tali kur, tali makrame, dan aksesori pendukung lainnya, siswa belajar menciptakan produk yang tak hanya indah tetapi juga fungsional. Proses ini menjadi sarana bagi siswa untuk mengasah ketelitian, kesabaran, dan ketekunan.
Mahardika ‘Afiifah Rahmasari, guru SBDP kelas 5 MIN 3 Tegal, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan memperkenalkan keterampilan kerajinan tangan dengan potensi nilai jual. “Membuat gantungan kunci dan gelang adalah kerajinan sederhana yang bermanfaat. Selain itu, kegiatan ini membantu siswa mengembangkan kreativitas dan keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Dalam sesi praktikum, siswa dibagi menjadi beberapa kelompok untuk mempermudah koordinasi dan kerja sama. Selama proses pembuatan, siswa saling berbagi ide, membantu satu sama lain, dan belajar menyelesaikan tantangan bersama. Mahardika memberikan panduan langsung mengenai teknik dasar kerajinan tangan dan pentingnya kerapian dalam setiap produk.
Salah satu siswa, Aisyah, mengaku sangat senang dengan kegiatan ini. “Membuat gantungan kunci ternyata menyenangkan dan tidak terlalu sulit. Saya ingin mencoba membuatnya di rumah untuk hadiah kepada teman-teman,” ujarnya antusias.
Selain memberikan pengalaman yang menyenangkan, kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan minat siswa terhadap seni dan prakarya. Dengan keterampilan yang mereka pelajari, siswa diharapkan dapat menciptakan karya yang memiliki nilai tambah di masa depan.
MIN 3 Tegal berkomitmen untuk terus mengembangkan pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dengan berbagai inovasi keterampilan lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya terampil secara akademik, tetapi juga memiliki bekal keterampilan praktis yang bermanfaat bagi kehidupan mereka.