Padasari — Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Bakti Negara (IBN) Tegal kembali menggelar kegiatan sosial yang penuh makna. Pada Sabtu (21/12), Dema IBN Tegal mengadakan Sosialisasi Bimbingan Pranikah di Pondok Pesantren Al Adalah, Padasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda akan pentingnya mempersiapkan pernikahan dengan matang, baik dari segi mental, emosional, maupun sosial.
Mengusung tema “Aktualisasi Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat”, acara ini dihadiri oleh sejumlah santriwan dan santriwati yang tampak antusias. Ketua Dema IBN Tegal, Muhammad Ishlah, dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam kepada para calon pengantin, agar mereka dapat membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah.
Acara ini resmi dibuka oleh KH M Tasrifin Salim, pengasuh Pondok Pesantren Al Adalah. Dalam sambutannya, KH M Tasrifin menekankan bahwa pernikahan bukan hanya sekadar ikatan antara dua individu, tetapi juga merupakan tanggung jawab sosial dan spiritual yang lebih besar. “Pernikahan adalah proses panjang yang membutuhkan persiapan yang matang, baik secara lahiriah maupun batiniah,” ungkapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh Hj. Faiqoh, Ketua Ikatan Penyuluh Agama Kabupaten Tegal. Dalam sesi ini, Hj. Faiqoh menguraikan berbagai aspek penting yang harus diperhatikan sebelum memutuskan untuk menikah. Ia menjelaskan bahwa persiapan mental dan emosional adalah kunci untuk menciptakan hubungan yang langgeng dan harmonis. “Mempersiapkan diri sebelum menikah adalah investasi terbaik untuk masa depan,” ujar Faiqoh.
Selain itu, Faiqoh juga mengingatkan tentang pentingnya komunikasi dalam rumah tangga. “Seringkali, pasangan yang tidak bisa berkomunikasi dengan baik akan menghadapi masalah besar. Bahkan, tidak jarang, kasus mendiamkan pasangan dapat mengarah pada perceraian,” tegasnya.
Suasana semakin hidup dengan adanya diskusi interaktif antara pemateri dan peserta. Para santriwan dan santriwati aktif mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman tentang harapan dan kekhawatiran mereka menjelang pernikahan. Beberapa di antaranya mengungkapkan pentingnya memiliki pemahaman yang lebih baik tentang tanggung jawab dalam kehidupan rumah tangga.
Acara ini berakhir dengan harapan besar bahwa peserta dapat memetik manfaat dan bekal pengetahuan yang cukup untuk membangun kehidupan berkeluarga yang lebih harmonis dan penuh kasih sayang. Dengan adanya kegiatan ini, Dema IBN Tegal berharap dapat berkontribusi dalam memperkuat fondasi keluarga di masyarakat, menciptakan generasi muda yang tidak hanya siap dalam aspek akademik, tetapi juga dalam aspek kehidupan pribadi yang lebih matang.
Kegiatan Sosialisasi Bimbingan Pranikah ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga mendorong para peserta untuk mempersiapkan pernikahan mereka dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab. Dengan demikian, harapan untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah semakin dekat.