Slawi– Suasana penuh semangat kebersamaan tampak terasa saat Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho, menerima audiensi dari Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Tegal, Kamis (17/7). Audiensi tersebut berlangsung hangat di ruang Kepala Kantor dan menjadi momentum penting untuk mempererat sinergi antara organisasi keagamaan dan pemerintah dalam membangun layanan umat.
Didampingi Plt. Kasubbag Tata Usaha, H. Mujahidin Nurburhan, dan Pelaksana Humas, Hasan Basri, Kepala Kantor dengan antusias menyambut rombongan GP Ansor yang dipimpin langsung oleh Ketua PC GP Ansor Kabupaten Tegal, Abdul Basir. Dalam kesempatan itu, hadir pula jajaran pengurus yang turut memaparkan gagasan program-program unggulan yang tengah digodok.
Salah satu topik utama yang diangkat adalah rencana pendirian KBIHU (Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah) yang dikelola oleh kader-kader muda NU dari GP Ansor. Abdul Basir menjelaskan bahwa hal ini menjadi upaya konkret Ansor untuk mendampingi umat dalam menjalankan ibadah haji dan umrah secara lebih berkualitas dan sesuai tuntunan.

Tak hanya itu, GP Ansor juga menyampaikan keinginan untuk turut aktif dalam penyelenggaraan PPIU (Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah) yang legal dan terpercaya. Hal ini menurut mereka penting sebagai langkah membentengi umat dari praktik biro perjalanan ilegal yang kerap merugikan masyarakat.
Yang menarik, dalam audiensi tersebut juga dibahas rencana pelatihan dan sertifikasi Juru Sembelih Halal (JULEHA). Abdul Basir menilai bahwa kebutuhan akan tenaga Juleha yang bersertifikat semakin mendesak, seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk halal. Ia menegaskan bahwa Ansor siap menjadi pelopor dalam penyediaan SDM halal yang mumpuni.

Kepala Kantor Kemenag H. M. Aqsho menyambut baik seluruh rencana tersebut dan menyampaikan dukungan moril maupun teknis. Ia menilai inisiatif GP Ansor ini sebagai langkah cerdas dan strategis dalam memperkuat peran organisasi keagamaan dalam pembangunan masyarakat. “Kami siap bersinergi, sepanjang tujuannya untuk maslahat umat dan mematuhi regulasi,” tegasnya.
Plt. Kasubbag TU, H. Mujahidin Nurburhan juga menambahkan bahwa Kemenag membuka ruang seluas-luasnya bagi organisasi kepemudaan untuk terlibat dalam pelayanan keagamaan yang profesional dan berkelanjutan. “Kami harap rencana ini segera diwujudkan dengan tetap memperhatikan prosedur yang berlaku,” ujarnya.
Pertemuan ini bukan hanya menjadi ajang tukar gagasan, melainkan juga simbol harmonisasi antara pemerintah dan organisasi kepemudaan Islam. Dalam suasana yang hangat dan bersahabat, pertemuan tersebut menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci keberhasilan dalam menghadirkan keberagamaan yang damai, inklusif, dan membangun.