Slawi— Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila Tahun 2025, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal menyelenggarakan upacara khidmat di halaman parkir kantor pada Senin pagi (2/6). Upacara ini dilaksanakan mendasari Surat Edaran Kepala BPIP Nomor 5 Tahun 2025 serta Surat Edaran Sekjen Kementerian Agama Nomor SE. 21 Tahun 2025 tentang perubahan teknis peringatan Hari Lahir Pancasila. Acara dimulai tepat pukul 07.30 WIB dan diikuti dengan tertib oleh seluruh ASN, PPPK Tahap 1 Formasi 2024, para pejabat fungsional, serta staf pelaksana.

Dengan berpakaian hitam-putih sesuai ketentuan, barisan peserta upacara tampak rapi dan penuh semangat kebangsaan. Para petugas upacara dipilih dari ASN PPPK Tahap 1 Formasi 2024, yang tampil percaya diri dan disiplin. Susunan acara berjalan sesuai protokol, mulai dari penghormatan umum, pengibaran bendera merah putih, hingga pembacaan naskah pidato nasional yang menjadi pusat perhatian seluruh peserta.

Kepala Kantor Kemenag Kab. Tegal, H. M. Aqsho, bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam momen penting itu, beliau membacakan pidato resmi dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Prof. Yudian Wahyudi. Pidato tersebut menegaskan bahwa Pancasila bukan sekadar teks historis, tetapi fondasi hidup berbangsa yang harus dijaga dan diaktualisasikan setiap waktu.

“Pancasila adalah jiwa bangsa, pedoman hidup bersama, dan bintang penuntun dalam mewujudkan cita-cita Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” ujar H. M. Aqsho membacakan pidato dengan suara lantang dan penuh semangat. Para peserta upacara terlihat khusyuk mendengarkan, menyadari bahwa nilai-nilai luhur Pancasila harus senantiasa ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
Pidato tersebut juga menyoroti pentingnya revitalisasi nilai Pancasila di era digital. Tantangan seperti disinformasi, radikalisme, dan intoleransi menjadi sorotan serius. Oleh karena itu, pendidikan karakter, pelayanan publik yang adil, pembangunan ekonomi inklusif, hingga etika bermedia sosial harus dilandasi oleh semangat Pancasila. “Ruang digital bukan ruang bebas nilai. Pancasila harus hadir di sana,” lanjutnya.

Selain menyuarakan pesan ideologis, pidato tersebut juga menekankan peran aktif semua lapisan masyarakat dari pejabat, guru, tokoh agama, hingga pemuda sebagai pelaku utama pembumian Pancasila. Kehadiran ASN muda dari formasi PPPK menjadi simbol regenerasi aparatur negara yang siap menjaga warisan luhur bangsa.
Tidak hanya sebagai penghormatan kepada pendiri bangsa, kegiatan ini juga menjadi ajang memperkuat sinergi antar AS, terutama mereka yang baru bergabung melalui formasi PPPK Tahap 1 Tahun 2024. Para petugas upacara yang berasal dari kalangan ASN PPPK pun mendapat apresiasi tinggi dari pimpinan atas profesionalisme dan kedisiplinan mereka dalam menjalankan tugas.

Usai pembacaan doa dan laporan komandan upacara, rangkaian kegiatan ditutup dengan penghormatan kepada inspektur upacara dan pembubaran pasukan. Namun, suasana semangat belum berakhir. Sesi foto bersama antara kepala kantor dan para petugas upacara menjadi simbol kebersamaan sekaligus kenangan manis dari momen kebangsaan tersebut.

Upacara ini bukan hanya bentuk penghormatan terhadap sejarah lahirnya Pancasila, tetapi juga momentum strategis untuk menanamkan semangat ideologi dalam jiwa ASN dan generasi penerus bangsa. “Kita tidak hanya menghafal Pancasila, tapi juga mengamalkannya dalam tindakan nyata,” tegas H. M. Aqsho dalam penutupnya.
Dengan pelaksanaan yang tertib dan sarat makna, peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 di Kantor Kemenag Kabupaten Tegal menjadi bukti nyata bahwa semangat kebangsaan dan ideologi luhur bangsa masih hidup dan akan terus menyala di hati setiap insan yang mencintai Indonesia.