Grobog Wetan — Pagi yang cerah di MI Raden Fatah 01 Grobog Wetan terasa istimewa. Suasana madrasah dipenuhi semangat perjuangan dan warna-warni budaya dalam peringatan Hari Kartini yang mengusung tema “Kartini Teladanku, Religius Sikapku”. Sejak pagi, aroma nasionalisme dan kehangatan kearifan lokal menyatu dalam kegiatan yang sarat nilai ini, Senin (21/4).
Rangkaian acara dibuka dengan upacara bendera yang khidmat, dipimpin sepenuhnya oleh para guru perempuan yang anggun dalam balutan busana adat tradisional. Setiap gerakan dalam upacara seolah menghidupkan kembali semangat R.A. Kartini—seorang perempuan yang menjadi pelita perjuangan pendidikan di tengah keterbatasan.
Dalam amanatnya, Kepala MI Raden Fatah 01, Bu Ajeng, menekankan pentingnya menjadikan Kartini bukan sekadar simbol, tetapi teladan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Perjuangan Kartini adalah cerminan nilai-nilai Islam yang menempatkan ilmu sebagai cahaya kehidupan. Baik laki-laki maupun perempuan, semua memiliki hak dan kewajiban untuk belajar dan berbudi pekerti mulia,” ungkapnya penuh semangat.
Setelah upacara, acara berlanjut dengan lomba menggambar profil Ibu Kartini dan fashion show pakaian adat yang diikuti oleh siswa-siswi dari berbagai jenjang. Anak-anak tampil percaya diri di panggung, memamerkan busana khas Nusantara sambil menyuarakan harapan mereka tentang masa depan. Tidak hanya memperlihatkan bakat dan kreativitas, kegiatan ini juga menjadi momen berharga dalam membangun rasa cinta budaya dan semangat keberanian sejak dini.

Peringatan Hari Kartini tahun ini tidak hanya memberikan panggung kreativitas, tapi juga menjadi media pembentukan karakter siswa yang selaras dengan nilai-nilai religius dan budaya.
Dengan kegiatan ini, MI Raden Fatah 01 Grobog Wetan membuktikan bahwa semangat Kartini bukan hanya untuk dikenang, tetapi untuk dihidupkan—melalui langkah-langkah kecil yang penuh cinta ilmu, tanggung jawab, dan keteladanan. Sebuah refleksi nyata bahwa generasi masa depan bangsa tengah disiapkan dengan bekal cerdas, berbudaya, dan berakhlakul karimah.