Slawi — Jika biasanya Jumat pagi identik dengan hiruk-pikuk senam atau kegiatan luar ruang, maka suasana di MTs Negeri 2 Tegal pada Jumat (13/06) terasa berbeda: tenang, syahdu, tapi penuh makna. Perpustakaan madrasah berubah menjadi ruang penuh imajinasi, tempat ratusan siswa kelas VII larut dalam dunia kata dan cerita dalam kegiatan “Jumat Literasi.”
Program ini bukan sekadar ajakan untuk membaca, tapi upaya nyata membangun budaya literasi yang menyenangkan dan membumi. Karena jumlah peserta yang cukup besar, kegiatan dibagi dalam beberapa sesi. Dengan hanya tiga kelas per sesi, setiap siswa bisa menikmati waktu membaca tanpa tergesa dan dengan akses penuh ke koleksi buku madrasah.
Di pojok-pojok ruangan, tampak siswa memilih buku sesuai minat mereka dari cerita petualangan, fabel, hingga ensiklopedia mini. Setelah membaca, mereka menuliskan resensi singkat berisi judul, penulis, penerbit, dan ringkasan isi buku. Meski sederhana, kegiatan ini mengasah kemampuan menulis dan berpikir kritis.
“Saya suka baca cerita petualangan. Seru dan bikin nggak terasa waktunya,” kata Firyal, sambil memeluk buku pilihannya seolah enggan berpisah.
Tak hanya siswa yang sibuk, para wali kelas juga ikut berperan aktif. Mereka mendampingi, memberi arahan, dan membimbing siswa agar dapat menyampaikan isi bacaan dengan bahasa mereka sendiri.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan budaya literasi yang tidak membosankan. Siswa bisa membaca dengan nyaman dan menulis dengan ekspresi mereka sendiri,” jelas Pak Irfan, salah satu wali kelas yang tampak turut menikmati suasana damai pagi itu.
Lebih dari sekadar membaca dan menulis, kegiatan ini juga menjadi ruang bagi siswa untuk melatih fokus, memperluas wawasan, dan merangkai ide dengan kata-kata mereka sendiri.
Di tengah derasnya arus digital, MTsN 2 Tegal membuktikan bahwa cinta pada buku tetap bisa tumbuh—asal ditanam dengan cara yang hangat dan menyenangkan. Jumat Literasi pun menjadi momen yang dinanti, bukan hanya karena sunyi yang menenangkan, tapi karena di dalamnya tersimpan ribuan dunia yang bisa dijelajahi lewat halaman demi halaman.