Bojong 5 – Di halaman madrasah yang pagi itu terasa lebih semarak dari biasanya, puluhan siswa MTs Negeri 4 Tegal berdiri tegap dengan seragam Pramuka mereka. Hari ini bukan hari biasa. Sabtu (10/5/2025) menjadi momen penting yang akan mereka kenang: Pelantikan Pramuka Penggalang.
Dengan penuh khidmat, satu per satu calon Pramuka Penggalang mengucapkan janji Tri Satya, sebuah ikrar suci yang menjadi fondasi jiwa seorang Pramuka. Upacara ini bukan sekadar seremoni, melainkan gerbang awal menuju perjalanan pembentukan karakter yang tangguh, disiplin, dan berjiwa sosial tinggi.
Prosesi pelantikan berlangsung sesuai dengan prosedur resmi: apel pembukaan, pengucapan janji, penyematan Tanda Kecakapan Umum (TKU), serta amanat yang menggugah dari pembina. “Pelantikan ini bukan hanya seremoni, tapi momentum untuk meningkatkan kreativitas, kedisiplinan, dan kecakapan hidup,” ujar Hanik CH selaku Pembina Pramuka Putri.
Sebelum pelantikan, para calon Penggalang telah melewati proses seleksi dan pengujian Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang mengukur pengetahuan dasar kepramukaan dan kesiapan mental mereka. Hanya mereka yang benar-benar siap, baik secara fisik maupun mental, yang bisa berdiri di barisan pelantikan hari ini.
Momen penyematan tanda pengenal menjadi simbol bahwa mereka kini telah sah menjadi bagian dari Gerakan Pramuka Tingkat Penggalang tingkatan yang penuh tantangan namun sarat pengalaman berharga.
Lebih dari itu, pelantikan ini mengajarkan makna tanggung jawab, cinta tanah air, dan rasa bangga menjadi bagian dari gerakan pendidikan nonformal terbesar di Indonesia.
Bagi MTsN 4 Tegal, kegiatan ini juga merupakan wujud nyata dalam menanamkan nilai-nilai karakter pada peserta didiknya. Bukan hanya cerdas di akademik, tapi juga kuat dalam moral, etika, dan kepedulian sosial.
Dengan semangat Tri Satya yang telah terpatri, para Penggalang baru kini siap melangkah—menuju petualangan yang penuh tantangan, pengalaman, dan pengabdian.