Slawi – Dalam semangat memperingati Hari Bumi ke-55, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal turut ambil bagian dalam gerakan nasional Penanaman 1 Juta Pohon Matoa pada Selasa (22/4). Gerakan ini merupakan implementasi dari Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden RI ke-8 serta tindak lanjut dari Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor 182 Tahun 2025 dan Surat Nomor 1506/SJ/B.VI/KS.00/04/2025.
Dengan membawa semangat pelestarian lingkungan dan keberlanjutan ekosistem, Kantor Kemenag Kabupaten Tegal menanam 600 bibit pohon matoa dan 29.900 bibit pohon lainnya, yang tersebar di 65 titik penanaman di seluruh wilayah Kabupaten Tegal. Titik-titik tersebut mencakup lingkungan kantor, madrasah, pesantren, serta tanah wakaf strategis yang siap dikembangkan sebagai ruang hijau.

Kegiatan ini diawali dengan seremonial penanaman pohon secara simbolis di halaman Kantor Kemenag Kabupaten Tegal oleh Kepala Kantor, H. M. Aqsho, bersama jajaran pejabat, ASN, dan ASN dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kab.Tegal. Dalam sambutannya, H. M. Aqsho menyampaikan pentingnya menjaga keseimbangan alam dan menjadikan penanaman pohon sebagai bentuk ibadah ekologis. “Melestarikan bumi adalah amanah. Hari ini, kita tidak sekadar menanam pohon, tetapi menanam harapan untuk masa depan yang lebih hijau dan sehat,” ungkapnya.
Doa pembuka kegiatan dipimpin oleh Fadhil Mustofa, Pengawas Pendidikan Agama Islam (PAIS), yang mengajak seluruh peserta untuk menjadikan aksi ini sebagai amal jariyah. Suasana khidmat menyatu dengan semangat gotong royong saat seluruh peserta serentak melaksanakan penanaman pohon pada pukul 08.30 WIB di titik-titik yang telah ditentukan.

Gerakan ini bukan hanya soal angka, tapi tentang kesadaran kolektif untuk mencintai bumi. Matoa dipilih bukan tanpa alasan buah eksotis asli Indonesia ini mampu tumbuh di berbagai jenis tanah, memberi nilai ekologis sekaligus ekonomis, serta menjadi simbol ketahanan lingkungan lokal yang berkelanjutan.
Tak berhenti sampai di situ, kegiatan ini juga menjadi momen peluncuran nasional Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa yang dilaunching secara resmi oleh Menteri Agama RI, dan disiarkan langsung ke seluruh kantor Kemenag di Indonesia. Launching tersebut menjadi penanda dimulainya gerakan yang tak hanya bersifat seremonial, melainkan terukur dan berkelanjutan dengan sistem pemantauan tumbuh kembang pohon di tiap daerah.

Kegiatan ini juga melibatkan madrasah-madrasah, komunitas pecinta lingkungan, serta ormas keagamaan yang menjadi mitra aktif Kemenag dalam gerakan penghijauan. Selain menanam, mereka juga dibekali edukasi mengenai perawatan pohon dan pentingnya keberlanjutan program ini, agar pohon yang ditanam tak sekadar hidup, tapi tumbuh subur dan bermanfaat di masa depan.
Dengan partisipasi aktif berbagai pihak, Kantor Kemenag Kabupaten Tegal berharap gerakan ini menjadi teladan dan inspirasi bagi instansi lain, serta membentuk generasi yang sadar lingkungan sejak dini. Menanam pohon hari ini adalah mewariskan oksigen esok hari karena bumi yang hijau, adalah tanggung jawab kita bersama.