Lebaksiu – Suasana hangat dan penuh kekeluargaan menyelimuti kediaman Hj. Faiqoh di Lebaksiu pada Rabu (16/4), saat para penyuluh agama dari seluruh Kabupaten Tegal berkumpul dalam rangka Halal Bihalal Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI). Acara ini bukan hanya menjadi momen temu kangen pasca-Idulfitri, tapi juga ruang refleksi dan penguatan peran strategis penyuluh agama di tengah masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung khidmat dan meriah ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho, serta Kasi Bimas Islam, H. Kokabuddin, yang keduanya memberikan dukungan penuh terhadap kiprah IPARI dalam membina umat.
Ketua Umum PD IPARI, Hj. Faiqoh, dalam sambutannya menyalakan semangat kebersamaan bagi seluruh penyuluh agama. “Kita ini keluarga besar yang harus saling mendukung. Tanpa kekompakan dan kerja sama, semangat dakwah tak akan sampai pada sasaran yang hakiki,” tuturnya dengan penuh kehangatan.
Tak sekadar seremoni, acara ini juga diisi dengan tausiah menyejukkan dari KH Husni Faqih, yang memberikan sentuhan maknawi pada acara tersebut. Beliau mengingatkan bahwa peran penyuluh agama tidak hanya sekadar menyampaikan pesan, tapi juga mendamaikan yang berselisih, “mulai dari lingkup terkecil: keluarga.”
Ia juga menekankan perlunya ketegasan sikap dalam menjalankan tugas penyuluhan, agar penyuluh tidak hanya menjadi penonton, tetapi pelaku aktif dalam menumbuhkan nilai-nilai toleransi, keadilan, dan akhlak mulia di masyarakat.
Dengan penuh semangat, seluruh peserta halal bihalal tampak antusias menyambut ajakan untuk memperkuat ukhuwah dan sinergi. Momen kebersamaan ini pun dimanfaatkan untuk mempererat solidaritas antarpenyuluh lintas kecamatan, saling berbagi pengalaman, dan merancang gerakan bersama yang lebih dinamis dan solutif.
Halal bihalal IPARI Kabupaten Tegal ini menjadi penegas bahwa silaturahmi bukan hanya soal saling memaafkan, tetapi juga menyatukan tekad untuk terus menebar manfaat. Dari Lebaksiu, gema semangat penyuluhan digaungkan, demi masyarakat Tegal yang lebih religius, rukun, dan berdaya.