(Humas) Slawi-Bertempat di SDN 05 Kudaile pada Kamis (18/7), seksi PAIS Kantor Kemenag Kab. Tegal menyelenggarakan rapat koordinasi tentang aplikasi siaga-emis pendis pada guru PAI di sekolah.
Hadir pada pertemuan tersebut Pengawas PAI, Ketua KKG PAI SD, MGMP PAI SMP, SMA, SMK Kab. Tegal.
Pada kesempatan itu HM. Aqsho memberikan pembinaan dan motivasi pada guru PAI. Ia menyatakan bahwa, “guru PAI harus menjadi teladan di sekolah dalam berakhlakul karimah. Jangan sampai ada guru PAI yg berperilaku amoral”.
Selanjutnya dia sampaikan bahwa guru PAI harus mengimplementasikan nilai-nilai moderasi beragama dalam pembelajaran di sekolah. Karena moderasi beragama merupakan salah satu program unggulan Kemenag yang harus terus digaungkan di masyarakat termasuk di lingkungan sekolah.
Guru PAI harus profesional, disiplin dalam mendidik dan mengajar peserta didik di sekolah, agar mutu pendidikan agama semakin meningkat sesuai harapan semua fihak termasuk orangtua/wali murid.
Sementara itu kasi PAIS H. Mujahidin Nurburhan menekankan pada guru PAI semua jenjang untuk mengupdate aplikasi siaga-emis sesuai ketentuan.
“Karena siaga-emis merupakan basis data guru PAI yang sudah terintegrasi dengan Dapodik dari Dikbud. Maka jika ada salah seorang guru yang lamban dalam update data akan berdampak pada pencairan TPG dan layanan lainnya,” katanya.
Dari staf PAIS menginformasikan bahwa untuk tahun 2024 ada 40 guru PAI yang mengikuti PPG (Pendidikan Profesi Guru) yang dibiayai oleh Pemda Kab. Tegal melalui Dikbud Kabupaten kerjasama dengan LPTK UIN KH Abdurahman Wahid (UIN Gus Dur) Pekalongan.
Harapannya kerjasama tersebut dapat berlanjut sehingga semua guru PAI yang telah memenuhi syarat dapat mengikuti PPG sebagai syarat untuk mendapatkan tunjangan profesi guru. (FM)