Bojong – Salah satu mata pelajaran yang turut ambil bagian dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) serentak hari ini Sabtu (14/12) adalah Bahasa Inggris. MTs Negeri 4 Tegal mengirimkan dua guru terbaiknya, yakni Fajrin, S.Pd., dan Hanik Chisnia, S.Pd., untuk mengikuti kegiatan yang berlangsung di MTs Negeri 3 Tegal. Kegiatan ini menjadi kesempatan emas bagi para pendidik untuk meningkatkan profesionalisme dan memperkaya wawasan di bidang pengajaran Bahasa Inggris.
Dalam MGMP kali ini, tema utama yang diangkat adalah implementasi Kurikulum Merdeka pada materi pelajaran Bahasa Inggris. Narasumber, Agung dan Imam, memberikan arahan mendalam tentang bagaimana Kurikulum Merdeka dapat diterapkan secara optimal dalam pembelajaran. Mereka menekankan pentingnya MGMP sebagai wadah kolaborasi antarguru, khususnya dalam menyusun materi pembelajaran yang relevan dan inovatif.
Salah satu poin utama yang dibahas adalah perlunya kerja sama dalam pembuatan diktat, modul, dan materi ajar bersama di tingkat kabupaten. Hal ini bertujuan untuk menciptakan materi pembelajaran yang seragam namun tetap memberikan ruang bagi kreativitas pendidik. Dengan cara ini, kualitas pembelajaran Bahasa Inggris di madrasah se-Kabupaten Tegal diharapkan dapat meningkat secara signifikan.
Fajrin, salah satu perwakilan dari MTs Negeri 4 Tegal, menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi para guru untuk berbagi pengalaman dan memperdalam pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. “MGMP ini membantu kami sebagai guru untuk tidak hanya memahami konsep Kurikulum Merdeka, tetapi juga mempraktikkannya dengan lebih kreatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa,” ungkapnya.
Selain membahas materi ajar, MGMP ini juga menyoroti pentingnya durasi pelaksanaan yang dilakukan dua kali dalam satu semester. Dengan jadwal yang teratur namun tidak terlalu padat, MGMP menjadi lebih efektif dan memberikan waktu yang cukup bagi guru untuk mengimplementasikan hasil diskusi dalam pengajaran sehari-hari. “Pendekatan ini membuat pelaksanaan MGMP lebih terstruktur dan memberikan dampak yang nyata bagi pembelajaran,” jelas narasumber Agung.
Hanik Chisnia, guru lainnya dari MTs Negeri 4 Tegal, menambahkan bahwa MGMP juga memberikan ruang bagi guru untuk berinovasi. “Kami diajak untuk berpikir kreatif dalam menyusun metode pengajaran yang menyenangkan dan memotivasi siswa, khususnya dalam pelajaran Bahasa Inggris yang sering dianggap sulit oleh sebagian siswa,” tuturnya.
Kegiatan MGMP ini menjadi momentum berharga untuk mempererat kerja sama antarguru dalam lingkup madrasah di Kabupaten Tegal. Dengan saling berbagi ide dan pengalaman, para guru tidak hanya meningkatkan kompetensi pribadi, tetapi juga membawa dampak positif bagi siswa melalui pembelajaran yang lebih berkualitas.
Keikutsertaan MTs Negeri 4 Tegal dalam MGMP Bahasa Inggris ini menunjukkan komitmen madrasah dalam mendorong transformasi pendidikan. Dengan kolaborasi yang terus dibangun, harapannya inovasi dalam pengajaran Bahasa Inggris dapat semakin berkembang dan memberikan pengalaman belajar yang berkesan bagi siswa.