Slawi – Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Seleksi Tilawatil Qur’an (STQ) tingkat nasional, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Tengah mengadakan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) pada Rabu (5/2/2025) di Kantor PMI Kabupaten Tegal. Rakorda ini dihadiri oleh perwakilan Kemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, LPTQ Kab/Kota Se-Jateng serta Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah.
Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab, dalam kesempatan ini menegaskan pentingnya pemetaan tahfidz di pondok pesantren, khususnya pesantren yang berfokus pada tahfidzul Qur’an. “Penyelenggaraan MTQ/STQ di tingkat kecamatan dan kabupaten harus dilaksanakan secara berjenjang, dan kita bisa melakukan pemetaan melalui lembaga pendidikan keagamaan seperti pondok pesantren,” ujar Mujab.

Dalam Rakorda ini juga dibahas rencana pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Jawa Tengah XXXI yang akan digelar pada 7-11 Juli 2025 di Kabupaten Tegal. Perlombaan ini akan mencakup sembilan cabang dengan total 27 golongan yang terbagi dalam 14 majelis. Para peserta yang akan berlaga dalam ajang ini harus mendaftarkan diri melalui sistem online E-MTQ, dengan batas akhir penetapan peserta pada 25 Juni 2025.
Sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas peserta, Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jawa Tengah, Ema Rachmawati, mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas akan dimulai dengan standarisasi pelatih melalui sertifikasi yang direncanakan pada Februari 2025. “Sertifikasi pelatih ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam melatih serta membina peserta MTQ/STQ, sehingga dapat meningkatkan prestasi di tingkat nasional maupun internasional,” tuturnya.

Rakorda ini tidak hanya membahas teknis pelaksanaan kompetisi, tetapi juga strategi peningkatan mutu peserta agar Jawa Tengah mampu mengukir prestasi lebih tinggi dalam ajang nasional. Dengan adanya pemetaan dan standarisasi pelatih, diharapkan potensi para qari dan hafidz terbaik dari berbagai daerah di Jawa Tengah dapat semakin berkembang.
Dengan persiapan yang matang dan koordinasi yang baik antara pemerintah daerah, Kemenag, dan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ), Jawa Tengah optimis dapat menyelenggarakan MTQ/STQ yang berkualitas dan kompetitif. Semua pihak yang terlibat berharap, ajang ini tidak hanya menjadi wahana perlombaan tetapi juga sebagai momentum untuk semakin menghidupkan syiar Al-Qur’an di tengah masyarakat.
Ajang MTQ/STQ bukan hanya sekadar kompetisi, tetapi juga menjadi bukti nyata dari komitmen Jawa Tengah dalam membangun generasi Qur’ani yang unggul, berprestasi, dan mampu membawa nama baik provinsi di kancah nasional bahkan internasional.