Slawi – Forum Silaturahmi Kepala MTs Negeri (Forsilkam) se-Eks Karesidenan Pekalongan kembali menggelar pertemuan rutin pada Rabu (19/02/25) yang kali ini bertempat di MTs Negeri 2 Tegal. Agenda utama dalam kegiatan ini mencakup pembahasan rencana kegiatan kurikulum semester genap tahun pelajaran 2024/2025, termasuk pembelajaran di bulan Ramadan, Ujian Madrasah, dan Penerimaan Peserta Didik Baru Madrasah (PPDBM).
Dalam forum tersebut, MTs Negeri 4 Tegal turut hadir dengan diwakili oleh Kepala Madrasah, Sustanto, M.Pd., serta Wakil Kepala Bidang Kurikulum, Tasrip, S.Pd., MM.. Kegiatan ini menjadi ajang penting bagi seluruh madrasah negeri di wilayah eks Karesidenan Pekalongan untuk melakukan sinkronisasi serta berbagi pengalaman dalam pelaksanaan pembelajaran dan kebijakan pendidikan.
Menurut Sustanto, Forsilkam menjadi wadah yang sangat strategis untuk membangun sinergi antar madrasah. “Forum ini memberikan kesempatan bagi kami untuk saling bertukar pengalaman dan mencari solusi terbaik dalam menghadapi tantangan pendidikan, khususnya dalam mengelola kurikulum di madrasah,” ujarnya.
Selain sebagai ajang silaturahmi antar-kepala madrasah, Forsilkam juga berfungsi seperti Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) khusus untuk kebijakan kurikulum. Melalui forum ini, setiap madrasah dapat berbagi praktik terbaik yang nantinya akan diterapkan di masing-masing satuan pendidikan, sehingga meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Dalam diskusi yang berlangsung, salah satu topik yang menjadi perhatian adalah pembelajaran selama bulan Ramadan, di mana madrasah diharapkan dapat menyusun jadwal yang tetap efektif tanpa mengurangi esensi ibadah di bulan suci. Selain itu, persiapan Ujian Madrasah dan mekanisme PPDBM juga menjadi fokus utama guna memastikan proses seleksi dan penerimaan peserta didik baru berjalan dengan transparan dan sistematis.
Forsilkam juga menyoroti pentingnya peningkatan kompetensi guru sebagai bagian dari tanggung jawab profesional mereka. “Dalam melaksanakan tugasnya, guru wajib terus meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik serta kompetensinya sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni,” ujar salah satu peserta. Oleh karena itu, forum ini juga berperan dalam memfasilitasi program pelatihan dan pengembangan bagi tenaga pendidik agar kualitas pembelajaran semakin meningkat.
Dengan adanya Forsilkam, diharapkan koordinasi antar-madrasah negeri di eks Karesidenan Pekalongan semakin solid dan berdampak positif bagi mutu pendidikan Islam di wilayah tersebut. Semangat kolaborasi ini menjadi bukti bahwa madrasah tidak hanya menjadi lembaga pendidikan, tetapi juga pusat pembinaan dan pengembangan karakter bagi generasi muda.