Pangkah — Dalam suasana penuh harap dan khidmat, MTs Raden Fatah Pangkah menggelar kegiatan Istighosah dan doa bersama pada Jumat (2/5/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) sekaligus sebagai ikhtiar spiritual menjelang pelaksanaan Ujian Madrasah (UM) bagi siswa kelas IX.
Bertempat di halaman madrasah yang sejuk dan teduh, kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VII, VIII, serta peserta ujian kelas IX, bersama seluruh dewan guru dan staf tata usaha. Momen ini bukan hanya menjadi ritual spiritual tahunan, tetapi juga sebagai bentuk kekuatan kolektif yang menyatukan harapan dalam satu doa.
Kepala MTs Raden Fatah Pangkah, Ahmad Syafrudin, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya membangun keseimbangan antara ikhtiar lahiriah dan batiniah dalam proses pendidikan.
“Dengan diadakannya Istighotsah ini, semoga semuanya—baik siswa maupun bapak/ibu guru—mendapatkan kemanfaatan dan keberkahan,” tuturnya penuh harap.
Lebih dari sekadar tradisi, istighosah menjadi ruang kontemplasi yang mengakar kuat dalam budaya spiritual Islam. Secara bahasa, istighosah berasal dari kata al-ghauts yang berarti pertolongan, dan secara istilah bermakna permohonan kepada Allah SWT dalam bentuk doa bersama untuk memohon kemudahan, kelancaran, dan keberhasilan.
Dengan lantunan ayat-ayat suci, dzikir, dan doa-doa yang mengalun serempak, suasana haru menyelimuti halaman madrasah. Tangis harapan dan semangat spiritual tampak jelas di wajah para siswa yang akan menghadapi ujian akhir mereka.
Kegiatan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pendidikan bukan hanya soal angka dan nilai, tetapi tentang pembentukan karakter, jiwa, dan spiritualitas. Dalam semangat Hardiknas, MTs Raden Fatah Pangkah menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi yang berilmu, beradab, dan bertawakal.
Dengan penuh harapan, madrasah ini terus melangkah maju—mengakar pada nilai-nilai keagamaan, dan menjulang tinggi dalam semangat pendidikan untuk masa depan bangsa.