Akhir-akhir ini marak berita tawuran antar pelajar, baik tingkat SMP maupun SMA. Sebagai upaya untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar di Kecamatan Pangkah, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kec. Pangkah melakukan kegiatan Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) di SMP Bhakti Praja Balamoa Pangkah, hari ini jum’at 6 September 2024.
“BRUS kali ini materi yang kita sampaikan khusus tentang kenakalan remaja.” Ucap Kusaeri
“Kenakalan remaja ada yang sifatnya individu dan ada yang kelompok. Faktor penyebabnya juga ada yang sifatnya internal (dari diri sendiri) juga ada dari faktor eksternal (keluarga, teman dll). Kita sampaikan kepada anak-anak agar mereka tahu tentang kenakalan remaja, contoh-contohnya dan semoga mereka mampu mengendalikan diri.” Timpal Solahudin
Sementara itu Muktaromah yang tampil di sesie terakhir, menguatkan pemateri sebelumnya dan menggugah kesadaran siswa siswi SMP yang berusia antara 12 sampai 15 tahun itu dengan menanyakan apa yang didapat dari kenakalan remaja.
“Ada 4 isu khas remaja yaitu remaja terlibat narkoba, remaja terlibat tawuran, remaja berperilaku seksual aktif dan remaja kecanduan media sosial. Titik tekan BRUS kali ini pada tawuran remaja. Pada remaja yang terlibat tawuran, ada tiga resiko yang akan terjadi yaitu melukai, dilukai atau terlukai.” Tutur Muktaromah.
Muktaromah juga menyampaikan konsekuensi dari tawuran remaja bisa berurusan dengan aparat penegak hukum dan akan berpengaruh pada masa depan anak
Sutoro, selaku Kepala Sekolah SMP Bhakti Praja Balamoa Pangkah, menyambut baik kegiatan BRUS yang dilakukan oleh para penyuluh KUA Kec. Pangkah.
“Kami sangat berterima kasih atas terselenggaranya bimbingan di sekolah kami pada hari ini dan kami sangat berharap kegiatan ini tidak hanya sekali ini saja, akan tetapi ada kegiatan lanjutan sehingga bisa dirasakan hasil dan manfaatnya.” Ucap Sutoro. (MH)