(Humas) Slawi-Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara, Absor, S.Ag memberi materi kegiatan pembinaan Khotib Muballigh, dan Imam Rowatib, di Majelis Ta’lim Hidayatul Muslimin Desa Lebakwangi, kecamatan Jatinegara, Rabu (4/9/2024).
Kegiatan pembinaan diikuti oleh 54 peserta. Hadir dalam kegiatan antara lain Penyuluh Agama Islam Kecamatan Jatinegara PPPK dan Penyuluh Non ASN, serta para tamu undangan.
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Jatinegara, Absor, menyampaikan pesan kepada para muballigh. Dia mengatakan para ustadz atau muballigh untuk meningkatkan kualitas diri.
“Hendaknya selaku tokoh agama untuk meningkatkan mutu keilmuan para tokoh agama, yang kedua hendaknya meningkatkan ketakwaan, karena tokoh agama sebagai figur atau suri tauladan dan sebagai panutan warga masyarakat, ketika ilmu dan taqwa tinggi maka karisma seseorang menjadi betul-betul aplikatif, dan dia akan menjadi publik figur yang perlu dicontoh,” ujar Absor.
Menurutnya, seorang mubaligh juga hendaknya menggunakan metodologi ilmu dakwah Bil hikmah, Wal mauidotul khasanah, Wajadilhum billati hia ahsan.
Sementara itu, Abdul kohar, selaku Penyuluh Agama Islam KUA Kec. Jatinegara mengatakan tugas sebagai penyuluh agama islam adalah memberikan bimbingan agama islam dan pembangunan dengan bahasa agama, khususnya di kecamatan Jatinegara. Ada dua penyuluh fungsional dibantu tujuh penyuluh honorer yang bertugas di setiap desa di jatinegara. dan kaitan dengan imam rowatib majid harus sudah terdaftar di SIMAS (Sistem Informasi Masjid) serta untuk majelis taklim yang belum ber SKT atau surat keterangan terdaftar. Maka silahkan berkordinasi dengan penyuluh agama untuk di urus dan mendapatkan SK.
Beliau juga mengatakan pentingnya Moderasi beragama merupakan perekat antara semangat beragama dan komitmen berbangsa. Di Indonesia, beragama pada hakikatnya adalah ber- Indonesia dan ber-Indonesia itu pada hakikatnya adalah beragama.
“Moderasi Beragama menjadi sarana mewujudkan kemaslahatan kehidupan beragama dan berbangsa yang harmonis, damai dan toleran sehingga Indonesia maju dan rukun.” Tuturnya.
Kegiatan ditutup dengan doa oleh ustadz Suparno.