Slawi– Sebagai tindak lanjut dari instruksi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) RI serta Menteri Agama terkait percepatan sertifikasi wakaf, penyerahan 4 sertifikat wakaf dilakukan di Kabupaten Tegal pada Senin, 17 Februari 2025 diaera Parkir. Penyerahan ini merupakan bagian dari upaya untuk memastikan kejelasan status tanah wakaf di masjid dan mushola, yang sangat penting bagi pengelola dan jamaah untuk menjamin keberlanjutan dan kebermanfaatannya.
Acara penyerahan sertifikat untuk dua kecamatan, yaitu Kecamatan Adiwerna dan Kecamatan Margasari. Sertifikat wakaf tersebut diserahkan langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho, yang turut didampingi oleh Garazawa – Eni Ma’muroh. Penyerahan ini merupakan langkah besar dalam mempercepat proses sertifikasi tanah wakaf, yang merupakan amanah dari kedua kementerian terkait.
H. M. Aqsho dalam sambutannya menekankan pentingnya sertifikasi wakaf untuk memastikan bahwa tanah yang digunakan untuk masjid dan mushola memiliki legalitas yang jelas. “Penyertifikatan wakaf sangat penting agar pengelolaan tanah wakaf bisa lebih transparan dan terhindar dari masalah hukum di masa depan. Ini adalah langkah nyata dalam mendukung kelancaran pengelolaan wakaf di Kabupaten Tegal,” ujarnya.

Lebih lanjut, Aqsho juga menyampaikan apresiasi terhadap kerjasama antara Kementerian Agama dan Badan Pertanahan Nasional dalam mempercepat proses sertifikasi wakaf. “Kami berharap agar seluruh masjid dan mushola di Kabupaten Tegal dapat segera mengikuti langkah ini. Sertifikat ini tidak hanya memberikan kepastian hukum, tetapi juga memudahkan pengelolaan aset wakaf untuk kepentingan umat,” tambahnya.
Penyerahan sertifikat ini mencakup empat tanah wakaf yang ada di dua kecamatan tersebut. Masing-masing tanah wakaf tersebut digunakan untuk kegiatan keagamaan dan sosial, seperti masjid dan mushola. Dengan adanya sertifikat, pengelola masjid dan mushola kini dapat lebih mudah dalam mengakses bantuan atau program dari pemerintah, serta memastikan keberlanjutan pemanfaatan tanah wakaf tersebut.
Kepala KUA Kecamatan Adiwerna-H.Risyanto, yang mewakili proses penyerahan sertifikat di kecamatan tersebut, mengungkapkan rasa syukur dan terima kasih atas sertifikasi yang telah diberikan. “Kami sangat mengapresiasi langkah ini, karena tanah wakaf yang telah disertifikatkan akan memberikan jaminan keamanan bagi jamaah dan pengelola masjid,” Ujar Risyanto.
Sertifikasi wakaf ini juga dianggap sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas manajemen tanah wakaf di Indonesia, yang seringkali terhambat oleh kurangnya legalitas formal. Pemerintah melalui Kementerian ATR/BPN dan Kementerian Agama terus berkomitmen untuk menyelesaikan masalah tersebut dan mempercepat proses sertifikasi tanah wakaf di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Tegal.
Sebagai penutup, Aqsho berharap agar langkah ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menjalankan instruksi dari Menteri ATR/BPN RI dan Menteri Agama. Dengan tercapainya sertifikasi tanah wakaf, diharapkan masjid dan mushola dapat lebih berkembang dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat, serta menjadi tempat ibadah yang semakin aman dan terkelola dengan baik.