Slawi – Suasana di Pendopo Amangkurat, Kompleks Pemkab Tegal, tampak ramai dengan kehadiran ribuan calon jemaah haji yang mengikuti Praktik Manasik Haji Tingkat Kabupaten Tegal pada hari Sabtu (11/1). Acara ini dihadiri oleh kurang lebih 1.277 peserta dari berbagai kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU) serta majelis taklim se-Kabupaten Tegal.
Kegiatan ini diinisiasi oleh Dewan Pimpinan Daerah Forum Komunikasi KBIHU Kabupaten Tegal sebagai bagian dari persiapan para calon jemaah untuk melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci. Acara dibuka secara resmi oleh Penjabat Bupati Tegal, Agustyarsyah, yang diwakili oleh Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Dra. Hj. Suspriyanti, MM. Dalam sambutannya, Suspriyanti menyampaikan pesan penting mengenai pemahaman tata cara ibadah haji. “Praktik manasik ini adalah langkah vital untuk memastikan kesiapan spiritual dan teknis calon jemaah,” ujarnya.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, H. M. Aqsho, turut memberikan kabar menggembirakan mengenai penurunan biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) pada tahun 2025. Penurunan biaya ini, dari Rp 93,3 juta pada 2024 menjadi Rp 89,4 juta pada 2025, berdampak langsung pada pengurangan biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) menjadi Rp 55,4 juta per calon jemaah. “Kami berharap penurunan ini memberikan kemudahan dan semangat lebih bagi para calon jemaah,” ujar Aqsho.
Ketua DPD Forum Komunikasi KBIHU Kabupaten Tegal, KH Ahmad Rofiqi, menegaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan di antara calon jemaah sekaligus meningkatkan pemahaman mereka tentang tata cara ibadah haji. “Dengan praktik langsung, para jemaah diharapkan lebih percaya diri dan terarah dalam menjalani setiap rukun dan wajib haji,” katanya.
Praktik manasik ini dipandu oleh para pembimbing berpengalaman yang menggunakan replika Ka’bah dan lokasi penting lainnya di Tanah Suci. Ketua Panitia Pelaksana, KH Ghilman Nursidin Syarief, menjelaskan bahwa pendekatan ini dirancang agar para peserta mendapatkan pemahaman praktis sekaligus pengalaman nyata dalam menjalani ibadah. Tema kegiatan tahun ini, “Mabrur Bareng Sedulur”, menekankan pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam perjalanan haji.
Antusiasme peserta sangat terasa di sepanjang kegiatan. Mereka aktif berdiskusi dan bertanya kepada para pembimbing. Salah satu peserta, Hj. Maryati (57), mengaku merasa lebih siap setelah mengikuti praktik manasik ini. “Simulasi ini sangat membantu saya memahami tahapan ibadah haji. Saya jadi lebih tenang dan percaya diri,” ungkapnya.
Tidak hanya memberikan pembekalan teknis, acara ini juga menjadi momen mempererat hubungan antarjamaah. Dengan suasana penuh kebersamaan, para peserta menyampaikan harapan agar mereka dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan meraih predikat haji mabrur.
Kegiatan ini mencerminkan komitmen kuat Kabupaten Tegal dalam mempersiapkan calon jemaah haji secara menyeluruh, baik dari sisi spiritual, mental, maupun teknis. Dengan persiapan matang ini, calon jemaah diharapkan mampu menjalankan ibadah haji dengan khusyuk dan sempurna.