(Humas) Slawi-MTs Negeri 1 Tegal mengadakan kegiatan Study Religi dan Edukasi yang bertujuan memperdalam nilai pendidikan religius siswa. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas VIII berjumlah 378 orang yang didamping oleh 32 guru pendamping. Adapun tempat yang dituju untuk kegiatan ini adalah Solo, Bromo, dan Malang selama 3 hari dari tanggal 30 Januari sampai 1 Februari 2024.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin dan wajib bagi siswa kelas VIII serta menjadi program tahunan OSIM setelah akhir semester gasal. Dengan didampingi 32 guru pendamping start perjalanan dari MTs Negeri 1 Tegal Pukul 08.00 WIB menuju Asrama Haji Donohudan untuk melaksanakan praktik manasik Haji yang berakhir pada pukul 13.00 WIB. Perjalanan dilanjutkan ke Jawa Timur. Setelah makan Malam, tepatnya pada pukul 20.00 WIB para siswa melakukan Ziarah ke Makam Sunan Ampel Surabaya. Disini para siswa dengan dipandu oleh guru pendamping diajak untuk Bersholawat, Berdzikir, Tahlil, dan Istighosah bersama.
Arif Hanafi, selaku kepala madrasah menjelaskan tujuan kegiatan yang merupakan agenda madrasah ini dalam rangka mendidik siswa-siswi MTs Negeri 1 Tegal untuk melestarikan dan mengenang jasa-jasa para wali yang sudah menyebarkan agama Islam di pulau jawa dan sekitarnya. Juga bertujuan untuk memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. “Tujuannya mensinergikan pendalaman religi melalui manasik Haji dan ziarah Wali sunan Ampel juga dibalut dengan kegiatan edukasi dengan melihat panorama alam seperti sunrise di gunung Bromo dan tempat wisata lainnya,” jelas Arif. Ditambahkan pula bahwa, kegiatan semacam ini sangat penting dalam rangka membawa siswa ke dalam suasana yang berbeda dibandingkan kegiatan pembelajaran yang sudah menjadi rutinitas. “Tingkat kejenuhan siswa dapat diobati karena pada dasarnya anak pada usia sekolah tidak dapat lepas dari kegiatan bermain,” ujarnya.
Sementara itu, Moh. Masduqi, selaku Wakamad Kesiswaan sekaligus sebagai Ketua Panitia saat diwawancarai pada hari Kamis (1/2) menegaskan bahwa siswa yang mengikuti perjalanan Studi Religi dan Edukasi diharuskan menulis laporanya dan di serahkan kepada guru Sejarah Kebudayaan Islam yang terintegrasi dengan Guru Bahasa Indonesia. “Karena kegiatan ini berkaitan dengan mata pelajaran SKI yang diajarkan di madrasah kami,” ujarnya. Kegiatan semacam ini juga untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan, melatih siswa menyusun laporan hasil pengamatan di beberapa obyek, dan melatih untuk lebih mandiri dan dewasa dalam menyikapi lingkungan di luar kegiatan madrasah.
Setelah melaksanakan ziarah perjalanan dilanjutkan ke Gunung Bromo untuk menikmati Sunrise. Pada malam harinya rombongan ke Batu Night Spectacular (BNS) dan bermalam di Batu Malang. Besoknya, di akhir perjalanan para siswa diajak untuk menikmati wahana wisata di Jatim 1 dan Museum Angkot. Dari beberapa tempat yang dikunjungi banyak hal yang dapat di pelajari oleh siswa sehingga siswa dapat membandingkan secara langsung antara teori yang di terima dalam pembelajaran dengan kenyataan yang ada di lapangan. Selama pelaksanaan kegiatan siswa-siswi beserta pendamping melaksanakan ibadah sholat wajib berjamaah, disinilah anak mendapat pengalaman bahwa ada waktu-waktu sholat yang bisa di jama’. (IN/adm)