Diniyah Takmiliyah (MDT) di Kabupaten Tegal akan menerima dana hibah insentif untuk pengajar pendidikan keagamaan Islam senilai total Rp 16 miliar. Dari jumlah tersebut, masing-masing guru akan menerima insentif Rp 1,7 juta.
Informasi ini terungkap saat berlangsung acara Rapat Koordinasi Penyaluran Dana Hibah Insentif Pengajar Keagamaan Islam Tahun Anggaran 2023 di Gedung Muslimat NU Slawi (04/07/2023).
Adapun penyaluran dana hibah dari APBD Kabupaten Tegal Tahun Anggaran 2023 ini dilakukan melalui transfer bank ke rekening Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tegal dan selanjutnya dari Kemenag ke bank penyalur yang akan mendistribusikan pencairannya ke guru penerima hibah insentif.
Lewat sambutannya, Kepala Kantor Kementerian Agama Kab.Tegal menyampaikan Terima Kasih kepada Pemerintah Daerah Kab. Tegal sebagai wujud nyata kepedulian Pemerintah Kabupaten Tegal dalam meningkatkan kesejahteraan guru TPQ dan madrasah. Semoga bermanfaat bagi para penerimanya, serta memberikan apresiasinya kepada tim verifikasi dan validasi yang sudah bekerja mendata calon penerima hibah. Menurutnya verifikasi ini penting agar pemberi hibah maupun penerimanya tidak tersangkut permasalahan hukum akibat kesalahan administrasi ataupun ketidaktepatan sasaran.
“Untuk itu saya minta agar penyaluran hibah ini transparan, terbuka dan akuntabel. Tidak boleh ada pemotongan ataupun penyelewengan di dalamnya, karena kita ingin hibah insentif untuk guru ngaji ini bisa diterima penuh, diterima utuh sehingga bisa membantu meningkatkan kesejahteraannya,” tutur M.Aqsho.
Menurutnya, guru TPQ dan MDT memiliki peran sebagai penjaga nilai dan ujung tombak keberhasilan pendidikan keagamaan. Di sisi lain, mereka juga dituntut kepekaannya dalam mengantisipasi perubahan zaman yang semakin cepat dan harus menjadi keteladanan, mursyid yang baik bagi santri-santrinya.
Terlebih di era society 5.0 ini banyak anak-anak remaja yang sudah menggunakan gawai pintarnya yang terkoneksi ke jaringan internet sebagai sarana komunikasi, hiburan dan informasi. Selain bisa mengakibatkan kecanduan, tanpa pengawasan yang baik dari orang tua dan guru menjadikan anak-anak rentan terpapar informasi ataupun hal lain yang tidak sesuai dengan usianya.
Oleh sebab itu, pengajaran pendidikan agama Islam menjadi sangat penting sebagai filter bagi anak agar tidak terjerumus pada hal negatif. Pendidikan keagamaan Islam tidak saja akan membentuk karakter santrinya kelak menjadi insan kamil, tapi juga mampu menumbuhkan nilai-nilai toleransi yang menciptakan kerukunan antarumat beragama melalui internalisasi nilai-nilai universal agama dan budi pekerti.
Pendidikan keagamaan Islam tidak hanya membahas aspek-aspek teoritis ajaran agama, tetapi juga menekankan pada pembentukan akhlak yang mulia. Di era 5.0 yang penuh dengan tantangan moral, penting bagi santri untuk memperoleh nilai-nilai dan etika Islam yang benar. Melalui pendidikan keagamaan, santri diajarkan tentang pentingnya kejujuran, kesabaran, rendah hati, toleransi, dan nilai-nilai lainnya yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari..
“Pendidikan di TPQ ataupun madrasah Diniyah ini sangat penting sebagai pondasi tumbuh kembang kecerdasan spiritual anak ke depan, kesalehan dan kesantunan sosial anak,” ujarnya.