(Slawi) – Umat Katolik Kabupaten Tegal bersama dengan umat Katolik seluruh dunia merayakan perayaan Kamis Putih pada Kamis (06/04). Perayaan yang berlangsung di Gereja Katolik St. Maria Immaculata Slawi dipimpin oleh Pastor Josh Ohoiledwarin MSC selaku Pastor Kepala Paroki, dan dihadiri kurang lebih 500 orang dari sekitar kota Slawi.
Di awal kotbahnya, Pastor Josh mengungkapkan bahwa Perayaan Kamis Putih memperingati malam terakhir Tuhan Yesus mengadakan perjamuan dengan para murid-Nya sebelum Ia ditangkap. “Dalam perjamuan itu, Ia menyerahkan roti dan anggur lambang tubuh dan darah-Nya kepada para murid-Nya. Ia juga meminta para murid untuk selalu melakukan perjamuan itu sebagai kenangan akan diri-Nya. Inilah sebabnya mengapa Kamis Putih menjadi awal mula lahirnya Sakramen Ekaristi,” jelas Pastor Josh.
Dalam perayaan ini juga diadakan upacara pembasuhan kaki terhadap dua belas orang yang menggambarkan dua belas rasul Yesus yang dibasuh kakinya. “Dengan pembasuhan kaki ini, Yesus ingin memberikan teladan kerendahan hati dan kesediaan untuk melayani sesama, khususnya mereka yang dianggap rendah dan hina. Karena itu, saya mengajak seluruh umat Katolik untuk menegaskan kembali komitmennya untuk bersedia melayani sesama dengan kerendahan hati,” lanjut Pastor Josh.
Sesudah perayaan Kamis Putih berakhir, dilanjutkan dengan doa Tuguran, yaitu doa di hadapan Sakramen Maha Kudus. Doa yang berlangsung sampai jam dua belas malam ini merupakan bentuk sembah bakti dan kesediaan umat untuk menemani Tuhan Yesus yang berdoa di Taman Getsemani sebelum akhirnya ditangkap, diadili dan dihukum secara keji.
Menurut Ibu Krisna Widiyastuti, penanggung jawab tata laksana perayaan Kamis Putih, perayaan ini dapat berlangsung dengan lancar, tertib dan hikmat karena semua petugas yang ditunjuk sudah latihan dan gladi bersih bersama dengan Pastor Josh sendiri. “Kita selalu menekankan kepada para petugas bahwa bertugas di Gereja itu tidak hanya merupakan bentuk kesetiaan kepada Tuhan dan Gereja-Nya, tetapi juga menjadi sarana untuk melayani sesama dengan rendah hati, ikhlas dan mau berkorban tanpa pamrih. Semoga Perayaan Kamis Putih ini semakin mendorong umat Katolik untuk berani melayani sesamanya,” harapannya. (AS/By)