Tegal (Slawi) – Menjelang Ujian Sekolah, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal melaksanakan sosialisasi Ujian Sekolah PAI dan Budi Pekerti Jenjang SD untuk Guru PAI dan Pengawas PAI pada Jum,at, 5 Maret 2021. Bertempat di aula Al Ikhlas Kementerian Agama Kabupaten Tegal, acara ini menghadirkan Kasi SD pada DInas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Ketua Pokjawas PAI serta Kasi PAI Kantor Kemenag untuk memberikan paparan terkait ujian Nasional ini.
Kasi PAI Kantor Kemenag Kab. Tegal, Muhaimin menyampaikan bahwa ujian nasiona PAI ini diserahkan kepada Satuan Pendidikan dengan tetap memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan, diantaranya yaitu SK DIrjen Pendidikan Islam Nomor 631 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis UJian Sekolah mata Pelajaran PAI dan Budi Pekerti pada SD, SDM, SMA dan SMK Tahun Pelajaran 2021. Penyusunan soal-soal ini juga harus memperhatikan penyederhanaan kurikulum agar sesuai dengan kondisi new normal saat ini.
“Pembuatan soal dibuat peraturan khusus, Kementerian Agama sudah membuat kisi-kisi soal ujian. Penyusunan soal harus mengacu kisi-kisi ini, jadi tidak melenceng dari kurikulum” terang Muhaimin
Disisi lain, Kasi SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tegal, Abdul Rosid menyampaikan bahwa Dinas Dikbud Kabupaten Tegal telah melaksanakan konsultasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencermati Surat Edaran Mendikbud Nomor 01 Tahun 2021 tentang Peniadaan Ujian Nasional dan Ujian Kesetaraan Serta Pelaksanaan Ujian Sekolah di Masa Covid 19. “Dari SE itu maknanya ada 2, peniadaan dan pelaksanaan. Disini berarti diperbolehkan menggunakan untuk melaksanakan ujian nasional secara Daring ataupun Luring dengan prokes yang ketat. Pelaksanaan ujian nasional diserahkan kepada sekolah / satuan pendidikan ataupun Koordinator Wilayah Kecamatan” kata Rosid menjelasakan.
Sementara itu, Ketua Pokjawas PAI, Tarokhim menyampaikan bahwa jika menyusun soal jangan lepas dari kisi-kisi. Teknis diserahkan kepada Dikbud tentang siapa yang membuat soal. “Manfaat kisi-kisi adalah sebagai pedoman untuk pembuatan soal yang akan disusun, jangan dibalik, soal dulu barui kisi-kisi. Dengan kisi-kisi ini Penulis soal akan menghasilkan soal yang sesuai dengan tujuan pembuat soal.
Semua akalau menyesuaikan kisi, maka kedalaman soal akan sama, walau dibuat oleh orang yang berbeda, di tempat yang berbeda” pungkas Tarokhim. (Har)