Tegal (Slawi) – Masih merebaknya Covid 19 yang pada saat bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru, baik untuk pendidikan formal maupun pendidikan keagamaan non formal. Kementerian Agama menerbitkan panduan pembelajaran bagi pesantren dan pendidikan keagamaan. Menag Fachrul Razi mengatakan, panduan tersebut menjadi bagian tidak terpisahkan dari surat keputusan bersama Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Pada Tahun Ajaran Dan Tahun Akademik Baru Di Masa Pandemi Coronavirus Disease (Covid-19).
Untuk dapat memberikan gambaran tentang bagaimana pelaksanaan pembelajaran di Madrasah DIniyah Takmiliyah di Era New Normal, DPC Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) mengadakan simulasi pembelajaran MDT di masa Pandemi corona ini. Simulasi dilaksanakan pada hari Rabu, 24 Juni 2020 bertempat di MDT An Nashiriyah desa Paketiban Kecamatan Pangkah, dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Kasubbag Pendidikan dan Agama Bagian Kesra Setda Kab. Tegal, pemerintah Desa serta seluruh Pengurus PAC FKDT Kecamatan se- Kabupaten Tegal.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Sukarno, dalam sambutannya mengatakan bahwa simulasi ini sangat berguna untuk mencari pola pembelajaran yang tepat untuk MDT. “karena pesertanya anak-anak, maka pembelajaran MDT harus dapat melindungi anak-anak disamping ustadnya, penyelenggaran pendidikan harus mempelajari Perbup Nomor 35 tahun 2020 tentang Pencegahan Penularan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Kabupaten Tegal” ujar beliau. Lebih lanjut, Sukarno menjelaskan bahwa FKDT sebagai lembaga harus dapat memberikan contoh yang baik walaupun Madrasah DIniyah bukan pendidikan formal. Protokol kesehatan harus ditaati diantaranya, memakai masker, menjaga kebersihan tangan, menjaga kontak fisik, proses edukasi serta diadakan evaluasi dan laporan terhadap pelaksanaan pembelajaran ini. Sebelum melaksanakan pembelajaran tempat harus dipastikan aman, oleh karena itu harus berkoordinasi dengan satuan gugus tugas ditempat yang bersangkutan.
Sementara itu, Kabag Kesra setda kabupaten Tegal melalui Kasubbag Pendidikan dan Agama, Mudai, menyampaikan apresiasi terhadap FKDT yang dapat melakukan simulasi ini. Moment ini sangat tepat sekali untuk persiapan dimulainya ajaran baru, sehingga ketika ada pembelajaran sudah ada kesepakatan. Namun beliau juga mengingatkan untuk selalu menjaga protocol kesahatan. “untuk pembelajaran tetap menajaga kesehatan, walau daerah tersebut masuk zona hijau, kalau orang tua siswa keberatan, jangan dipaksa. Untuk yang termasuk zona merah, jangan dipaksakan untuk mulai pembelajaran dulu” kata Mudai mengakhiri sambutannya.
Kepala MDT An Nashiriyah yang juga pengurus FKDT Kabupaten Tegal, Suhudi, menyatakan siap mentaati protocol kesahatan yang ditetapkan. “ Sebelum pembelajaran koordinasi dengan Kepala Desa selaku ketua gugus penangulangan covid 19 tingkat desa. Ini dimaksudkan agar mendapatkan arahan yang baik untuk proses pembelajaran ini” imbuhnya. Lebih lanjut, Suhudi menyampaikan beberapa langkah yang dilakukan dalam rangka simulasi ini, diantaranya yakni :
1. Sebelum dilaksanakan pembelajaran, dilakukan penyemprotan desinfektan seluruh bagian madrasah secara rutin minimal 2 kali seminggu
2. Di pintu masuk dilakukan cek suhu badan lewat alat thermogun
3. Penyediaan alat cuci tangan sebelum masuk lokasi
4. Siswa wajib pakai masker
5. Ustad disediakan face shield agar mudah mengajar
6. Jaga jarak tempat duduk, meja kapasitas 3 ditempati 1 orang
8. sosialisasi kepada orang tua agar lebih mengerti tatanan ini.
9. Anak wajib membawa makanan, sehingga tidak ada pedagang di lingkungan madrasah
10. Saling mengawasi dalam pemakaian masker.
Dari simulasi tersebut, ada beberapa catatan yang perlu dibenahi. Di MDT tempat simulasi, siswa dipecah satu kelas menajdi dua kelas, karena tempatnya yang cukup. Apabila di MDT yang tidak mempunyai tempat yang cukup, maka harus dilakukan shif waktu pembagian masuk kelas untuk pembelajaran. Tempat cuci tangan belum mencukupi untuk setiap kelas karena kebanyak berada didepan, hendaknya dipenuhi penyediaan tempat cuci tangan itu. (har)