Slawi – Tanggal 10 Muharrom adalah lebaran bagi anak yatim dan yatim piatu. oleh karena itu dalam momentum tersebut dan sekaligus memperingati Hari Kesaktian Pancasila, Madrasah Tsanawiyah Negeri Slawi memberikan santunan kepada beberaapa anak yatim dan yatim piatu di lingkungan madrasah. Santunan tersebut dibagikan di lapangan bertepatan dengan upacara Hari Kesaktian Pancasila.
Ada 83 anak yatim dan yatim piatu yang mendapat santunan. Santunan tersebut berupa uang dan bingkisan berupa barang. Mereka berasal dari siswa madrasah kelas 7, 8, dan 9. Yang bertugas menyerahkan santunan adalah Ketua Komite MTs Negeri Slawi, Bapak Nadir Sayid. Turut hadir Pembina dan Bendahara Komite menyaksikan pemberian santunan tersebut. Acara santunan merupakan rangkaian beberapa acara memperingati Tahun Baru Islam 1439 Hijriyah. Diawali dengan pawai taaruf dan pembagian doorprize tanggal 3 Muharam atau bertepatan dengan tanggal 23 September 2017, dilanjutkan dengan kajian hadis yang membahas hadis – hadis dalam kitab Hadis Arbain oleh guru dan pegawai madrasah pada Sabtu, 10 Muharam 1439 H atau 30 September 2017, dan terakhir dengan pemberian santunan.
Terlihat wajah yang ceria pada anak – anak yatim dan yatim piatu setelah menerima santunan. Mereka sedikit teringankan beban hidupnya dengan santunan ini. Santunan ini baru dilaksanakan pada tahun ini dan akan menjadi kegiatan rutin setiap tahun baru Islam. ” Memang baru tahun ini kami bisa melaksanakan santunan ini, tapi di tahun-tahun yang akan datang akan menjadi kegiatan rutin pawai taaruf dan santunan di bulan Muharom. Kegiatan ini dapat meringankan sedikit beban mereka. Semoga acara seperti ini berjalan lebih baik di tahun yang akan datang.” kata Pak Nadir Sayid dalam wawancara dengan tim jurnalistik MTs Negeri Slawi tadi pagi seusai acara pemberian santunan.
Saat dilaksanakan upacara bendera dan pemberian santunan, cuaca agak mendung. Siswa dan guru serta pegawai dengan antusias mengikuti kegiatan sampai dengan akhir. Momen itu diabadikan oleh tim jurnalistik MTs Negeri Slawi dengan memotret dan merekam seluruh rangkaian kegiatan upacara. Walau ada beberapa siswa yang terpaksa tidak bisa mengikuti upacara sampai akhir karena sakit, namun tidak mengurangi kehidmatan acara.
Selain pemberian santunan, tadi pagi juga diadakan upacara memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Tujuan diadakan upacara tersebut adalah untuk memperingati jasa para pahlawan, dan juga melatih kedisiplinan para siswa. “Tujuan upacara ini adalah untuk mengingat kudeta berdarah tanggal 30 September 1985 oleh PKI.” kata Bapak Mohammad Suaedi. dalam amanat pembina upacara. Mengenai pembagian santunan, beliau berpesan, “Acara santunan merupakan kelanjutan peringatan 1 Muharam 1439 Hijriyah. Untuk yang mendapatkan santunan, yang penting bukan hadiahnya, tetapi salat dan ibadahnya lebih rajin”. (jam/akb/za)