Adiwerna – Rabu (8/10/2025), kegiatan pembelajaran Fiqih di MIN 3 Tegal berlangsung dengan suasana yang penuh keceriaan. Setiap kali mengajar, Retno Susiyanti, guru mata pelajaran Fiqih, selalu menghadirkan kegiatan ice breaking sebagai bagian dari rutinitas belajar. Kali ini mengajar dikelas 1. Kebiasaan ini sudah lama ia terapkan dengan berganti macam-macam ice breaking untuk menjaga semangat dan konsentrasi siswa di kelas.
Retno Susiyanti, dikenal memiliki cara unik dalam menghidupkan kelas. Ia tidak hanya menggunakan permainan biasa, tetapi juga menggabungkan unsur cerita inspiratif, tebak-tebakan edukatif, hingga refleksi ringan yang dikaitkan dengan nilai-nilai keagamaan. Kegiatan ini dilakukan di awal maupun di sela-sela pembelajaran untuk menyegarkan suasana kelas.
Menurut Retno, pembelajaran tidak cukup hanya berorientasi pada penyampaian materi. Lebih dari itu, guru juga harus menciptakan kondisi emosional yang positif agar siswa siap menerima pelajaran dengan hati gembira.
“Belajar itu bukan hanya soal memahami isi buku, tetapi juga menumbuhkan semangat dan kebahagiaan. Saat anak-anak senang, mereka lebih mudah memahami pelajaran,” tuturnya.
Siswa pun tampak antusias setiap kali sesi ice breaking dimulai. Mereka tertawa, berinteraksi aktif, dan menjadi lebih berani mengemukakan pendapat. Bahkan setelah kegiatan selesai, semangat belajar mereka justru meningkat.
Kreativitas Retno Susiyanti ini menjadi salah satu contoh bahwa pembelajaran yang menyenangkan mampu menciptakan pengalaman belajar yang berkesan sekaligus mempererat hubungan antara guru dan siswa. Dengan pendekatan yang ringan namun bermakna, kelas Fiqih di MIN 3 Tegal pun menjadi ruang belajar yang hidup dan inspiratif.
KUA Jadi Pusat Kolaborasi dan Toleransi: Kabid Urais Kanwil Kemenag Jateng Sosialisasikan Program CTC di Kabupaten Tegal
Slawi — Kamis (9/10/2025) Dalam rangka memperkuat peran Kantor Urusan Agama (KUA) sebagai pusat pelayanan umat dan ruang moderasi beragama,...
Selanjutnya