Lebaksiu – Program penguatan keagamaan kembali terlihat nyata di MTs Negeri 3 Tegal melalui pelaksanaan tes tahfidz tengah semester ganjil. Kegiatan yang dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut, mulai Senin hingga Rabu, ditutup dengan penuh semangat pada hari terakhir, Rabu (1/10/2025).
Sejak pagi, para siswa tampak memenuhi ruang-ruang kelas yang digunakan untuk setoran hafalan. Satu per satu peserta didik dengan wajah penuh antusias duduk di hadapan guru penguji, menyetorkan hafalan Al-Qur’an sesuai dengan kemampuan dan tingkat pencapaian masing-masing. Tidak sedikit siswa yang menunjukkan kesungguhan luar biasa agar hafalan yang telah dipersiapkan selama ini tersetorkan dengan baik.
Kegiatan tahfidz ini tidak hanya menjadi ajang penilaian, tetapi juga sarana pembinaan karakter dan pembiasaan cinta Al-Qur’an. Setiap anak membawa buku istighosah yang menjadi media pencatatan hasil setoran. Pada buku tersebut, tersedia lembar uji tahfidz yang diisi dengan tanda tangan guru penguji setiap kali siswa menyetorkan hafalannya. Hal inilah yang mendorong semangat lebih besar di hari terakhir, sebab banyak siswa berlomba-lomba melengkapi tanda tangan agar lembar uji tahfidz mereka penuh.
Menurut salah satu guru, Ibu Hj. Muslikha, M.Pd.I, semangat siswa pada hari terakhir justru semakin meningkat dibanding hari-hari sebelumnya. “Anak-anak ingin memastikan hafalan mereka tersetorkan semua. Ada kebanggaan tersendiri bagi mereka ketika lembar uji penuh dengan tanda tangan penguji. Itu artinya mereka benar-benar serius dan tekun dalam menjaga hafalan,” ungkapnya.

Kepala MTsN 3 Tegal dalam keterangannya menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas pelaksanaan tes tahfidz yang berjalan lancar. “Tes tahfidz ini bukan sekadar agenda tengah semester, melainkan bagian dari pembinaan akhlak dan kecintaan anak-anak pada Al-Qur’an. Kami bangga melihat semangat mereka. Semoga hafalan yang dijaga ini dapat menjadi cahaya dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Menariknya, pihak madrasah juga memberikan kesempatan tambahan bagi siswa yang belum menyelesaikan setoran hafalannya pada tiga hari pelaksanaan tes. Mereka tetap bisa menyetorkan hafalan di hari-hari berikutnya. Hal ini dilakukan agar setiap siswa memiliki peluang yang sama untuk mencapai target hafalan, sekaligus menjaga semangat belajar tanpa tekanan.
Tes tahfidz tengah semester ganjil ini tidak hanya menguji kemampuan siswa dalam menghafal, tetapi juga melatih kedisiplinan, kesabaran, dan kepercayaan diri. Lebih dari itu, kegiatan ini menanamkan nilai spiritual mendalam, yakni menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat dalam kehidupan mereka.
Dengan semangat yang ditunjukkan pada hari terakhir, para siswa MTsN 3 Tegal membuktikan bahwa kegiatan tahfidz bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi telah menjadi bagian dari budaya belajar di madrasah. Antusiasme mereka diharapkan mampu menumbuhkan generasi Qur’ani yang berkarakter, berprestasi, dan membawa keberkahan di masa depan.(wpp)
