Slawi – Penyuluh Agama Islam Kemenag Kabupaten Tegal terus berupaya meningkatkan layanan keagamaan berdampak melalui program pengentasan buta huruf Al-Qur’an, Sabtu (26/7/2025). Salah satu komunitas yang menjadi sasaran program ini adalah anak-anak disabilitas Tuna Rungu dan Tuna Wicara atau Tuli Wicara yang tergabung dalam komunitas Dunia Tak Lagi Sunyi (DTLS) Kabupaten Tegal.
Program ini dilaksanakan seminggu sekali setiap hari Jumat pukul 10.00 sampai 12.00 di UPTD Loka Bina Karya (LBK) Adiwerna. Muktaromah dan Rifqoh Khasanah adalah dua penyuluh agama yang aktif membina program ini.
Muktaromah menyatakan, “Alhamdulillah, program ini sudah berjalan sejak tahun 2021. Tidak hanya anak tuliwicara yang mengaji, akan tetapi orang tuanya juga ikut mengaji. Bahkan ada komunitas lain yang ikut gabung, seperti Gerkatin (Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) dan juga DIPERS (Difabel Perempuan Slawi)”.
Rifqoh Khasanah menambahkan, “Tindak lanjut program ini, ada anak tuliwicara yang mengaji setiap hari di KUA Talang”. Hal ini menunjukkan bahwa program pengentasan buta huruf Al-Qur’an ini memiliki dampak positif dan dapat menjangkau lebih banyak anak tuliwicara di Kabupaten Tegal.
Program ini merupakan salah satu upaya Kemenag Kabupaten Tegal dalam mengimplementasikan Asta Protas Kemenag dalam hal layanan keagamaan berdampak.