JATINEGARA – Suasana Majelis Taklim Al-Barokah, Desa Padasari, Kamis (11/7/2025), terasa hangat dan penuh semangat kebersamaan. Di tengah udara sejuk pedesaan, para ibu-ibu jamaah tampak antusias mengikuti kegiatan penyuluhan agama yang digelar oleh Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Jatinegara. Kegiatan ini menjadi ruang edukasi dan refleksi spiritual yang tak hanya menyentuh aspek keimanan, tetapi juga kepedulian sosial.
Dalam penyuluhan tersebut, Ustaz Ali Ma’mun hadir sebagai pemateri utama. Ia membuka kajian dengan membahas keutamaan bulan Muharram, yang dikenal sebagai salah satu bulan suci dalam kalender Islam. “Bulan Muharram adalah waktu yang sangat baik untuk memperbanyak ibadah dan doa. Ini bulan penuh rahmat dan keberkahan,” tuturnya, disambut anggukan khidmat para peserta.
Namun, tak hanya soal spiritualitas, Ustaz Ali juga menyoroti isu sosial yang tengah meresahkan banyak keluarga yaitu narkoba. Dengan gaya penyampaian yang santai namun tegas, ia mengingatkan bahwa bahaya narkoba tidak mengenal batas wilayah, termasuk di desa. “Kita punya tanggung jawab besar menjaga generasi muda dari ancaman narkoba. Jangan sampai kita lalai,” ujarnya penuh penekanan.
Dialog interaktif pun tercipta antara ustaz dan para jamaah. Beberapa ibu mengajukan pertanyaan seputar cara mengenali tanda-tanda awal penyalahgunaan narkoba serta langkah pencegahan yang dapat dilakukan di lingkungan keluarga. Ustaz Ali memberikan panduan praktis dan mendorong keterlibatan aktif orang tua dalam mendampingi anak-anak mereka.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin KUA Jatinegara yang tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, tetapi juga menyentuh isu-isu sosial yang dekat dengan masyarakat. Kepala KUA Jatinegara, dalam keterangannya, menegaskan pentingnya peran lembaga keagamaan dalam membina masyarakat secara holistik. “Kami ingin hadir tidak hanya saat masyarakat butuh layanan keagamaan, tapi juga ketika mereka menghadapi tantangan sosial yang nyata,” ujarnya.
Penyuluhan yang berlangsung hingga menjelang siang itu diakhiri dengan doa bersama dan harapan agar masyarakat Desa Padasari semakin tangguh dalam menghadapi tantangan zaman. “Alhamdulillah, kami jadi tahu banyak hal. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” ucap Bu Siti, salah satu jamaah, dengan wajah berseri.
Kehangatan, edukasi, dan kepedulian menjadi nuansa utama dari kegiatan ini. Majelis taklim bukan sekadar ruang kajian, tapi juga menjadi benteng masyarakat dalam membangun ketahanan spiritual dan sosial di tengah dinamika zaman.