Slawi – Aula Al Ikhlas Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal pagi (26/6) menjadi saksi semangat kebersamaan dan transformasi para pendidik dalam gelaran Konferensi PGRI Cabang Khusus Kemenag Kabupaten Tegal Masa Bakti XXIII Tahun 2025. Dengan mengusung tema “Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas”, konferensi berlangsung khidmat dan penuh semangat, dihadiri oleh 67 peserta yang terdiri dari pengurus cabang, pengurus ranting, dan perwakilan dari PGRI Kabupaten Tegal. Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal, Kasi Pendidikan Madrasah, Kasi PAIS, serta para Kepala Madrasah Negeri se-Kabupaten Tegal, pengurus PGRI kabupaten, cabang, dan ranting, dan tamu undangan lainnya.
Tema besar Transformasi PGRI Menuju Indonesia Emas dipilih sebagai bentuk komitmen untuk menjadikan PGRI sebagai organisasi guru yang profesional, bermartabat, dan adaptif terhadap perkembangan zaman. Para peserta menyambut antusias pembahasan arah baru organisasi yang lebih partisipatif, inovatif, dan kolaboratif, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.

Dalam laporan Ketua Panitia Konferensi, Hj. Isnen Widiyanti menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara ini. Ia menegaskan pentingnya konferensi sebagai momentum penyegaran organisasi. “Konferensi ini bukan sekadar kegiatan rutin atau seremonial, melainkan forum strategis untuk merancang arah baru PGRI yang profesional, bermartabat, dan mampu menjadi lokomotif perubahan di lingkungan madrasah. Kami berharap, dari forum ini lahir semangat baru, gagasan segar, dan pengurus yang siap bekerja secara kolaboratif dan berdampak nyata.” Ujar Hj. Isnen
Sementara itu, dalam amanatnya, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tegal H.M. Aqsho memberikan motivasi dan harapan besar kepada seluruh peserta. “Kita tidak bisa membayangkan Indonesia Emas 2045 tanpa kontribusi guru. Maka dari itu, PGRI harus mampu menghidupkan semangat transformasi di kalangan guru. Jadilah subjek perubahan, bukan hanya objek. Guru madrasah hari ini harus cakap teknologi, berkarakter, dan mampu mendidik generasi yang adaptif, spiritual, dan berwawasan global” ujar H.M. Aqsho. Beliau juga menekankan pentingnya sinergi antara organisasi profesi, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk menciptakan sistem pendidikan madrasah yang unggul dan berdaya saing.

Konferensi ini juga menetapkan sejumlah agenda strategis sebagai bagian dari upaya penguatan organisasi ke depan. Terdapat empat agenda utama yang dibahas dalam forum tersebut, yaitu evaluasi laporan pertanggungjawaban pengurus masa bakti XXII (2020–2025), penyusunan program kerja masa bakti XXIII (2025–2030), pemilihan pengurus baru, serta penetapan arah dan kebijakan strategis organisasi.

Acara ditutup dengan penuh semangat perjuangan dan tekad untuk membawa PGRI lebih relevan di masa depan: “Hidup Guru! Hidup PGRI! Solidaritas? YES! Siapa Kita? INDONESIA!”
Dengan semangat kebersamaan, Konferensi ini diharapkan menjadi titik tolak transformasi PGRI Cabang Khusus Kemenag Kabupaten Tegal dalam mengawal mutu pendidikan dan mewujudkan visi besar Indonesia Emas.