Slawi — Ada yang berbeda di Aula Annur MAN 1 Tegal pada Kamis (22/5). Puluhan siswa kelas XI Program Keterampilan tampak antusias, bukan karena ulangan atau jadwal praktik, tapi karena kehadiran Hilda Ardiyanto, praktisi dari Yamaha BSR, yang memberikan pembekalan istimewa jelang Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam mempersiapkan para siswa sebelum terjun langsung ke dunia industri, terutama di bidang otomotif roda dua. Hilda tak hanya datang membawa slide dan teori, tapi juga membagikan kisah nyata dari “jalanan” dunia kerja.
“Kunci utama saat PKL bukan cuma jago bongkar mesin. Disiplin, komunikasi, dan kemauan belajar itu nilainya jauh lebih mahal,” tegas Hilda, yang sukses menyedot perhatian siswa lewat gaya penyampaian yang santai tapi penuh makna.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga nama baik sekolah dan membangun reputasi sebagai siswa yang siap kerja dan siap belajar.
Plt. Kepala MAN 1 Tegal, M. Tholchah Kais pun mengungkapkan apresiasinya atas kolaborasi dengan dunia industri. “Kami ingin siswa kami tidak hanya pintar teori, tapi juga tahu medan. Inilah semangat Merdeka Belajar yang sesungguhnya,” ujarnya dalam sambutan pembuka.
Salah satu guru produktif TBSM, H. Nawawi, mengungkapkan bahwa para siswa sangat antusias. Bahkan sesi tanya jawab berlangsung seru karena siswa aktif bertanya soal teknis kerja di bengkel resmi, budaya kerja di dunia industri, hingga peluang karier.
“Ini bukan sekadar pembekalan, tapi juga jembatan nyata antara ruang kelas dan dunia kerja. Kami harap ini menjadi titik awal lahirnya teknisi masa depan yang profesional dan berintegritas,” tambah Nawawi.
Kegiatan ini bukan hanya menyuntikkan semangat, tapi juga membuka wawasan siswa tentang apa yang akan mereka hadapi di lapangan. Dengan bekal langsung dari praktisi, siswa MAN 1 Tegal kini siap menyalakan mesin semangat dan “ngegas” menuju dunia industri dengan percaya diri!