Slawi– Momen penuh haru dan kebanggaan menyelimuti acara perpisahan siswa kelas XII MAN Insan Cendekia (IC) Pekalongan Angkatan 8 yang digelar di aula madrasah. Dari sekian banyak prestasi yang ditorehkan, nama Mukhammad Ziyad Musyaffa menjadi sorotan utama setelah dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Tahun 2025 dan sekaligus lolos SNBP ke Fakultas Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) salah satu program studi paling bergengsi di Indonesia.
Yang membuat momen ini semakin membanggakan adalah latar belakang Ziyad sebagai alumni MTs Negeri 1 Tegal, Jatimulya, Lebaksiu—madrasah yang selama ini dikenal sebagai gudang prestasi dan penghasil siswa unggul. Keberhasilan Ziyad menjadi bukti konkret bahwa madrasah tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga dapat melahirkan generasi emas yang siap mewarnai masa depan Indonesia.
H. Ahmad Zahid, Kepala MTsN 1 Tegal, menyambut prestasi Ziyad dengan penuh rasa syukur. “Sejak di MTsN 1 Tegal, Ziyad sudah menunjukkan ketekunan dan semangat belajar yang tinggi. Ia bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi juga santun dan berakhlak. Kami sangat bangga. Semoga Ziyad menjadi inspirasi bagi seluruh siswa madrasah lainnya, khususnya di MTsN 1 Tegal.”
Kepala MAN IC Pekalongan, Khoirul Anam, juga tak ketinggalan menyampaikan apresiasinya. “Ziyad adalah simbol siswa madrasah masa kini: cerdas, rendah hati, dan memiliki visi ke depan. Ia membuktikan bahwa siswa madrasah bisa menembus kampus terbaik dan menjadi pemimpin masa depan.”
Kebanggaan juga datang dari H. M. Aqsho, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tegal, yang menyampaikan rasa haru sekaligus motivasi bagi seluruh lembaga pendidikan madrasah. “Ziyad adalah bukti bahwa madrasah kita memiliki potensi luar biasa. Kita harus terus dukung agar lebih banyak lahir Ziyad-Ziyad lain dari Kabupaten Tegal yang mampu mengukir prestasi nasional dan bahkan internasional.”
Sementara itu, Haryono, Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Tegal, menilai Ziyad sebagai role model siswa madrasah yang seimbang antara akademik dan akhlak. “Ziyad mewakili wajah ideal siswa madrasah: unggul di ilmu, kuat di iman, dan santun dalam pergaulan. Semoga kisahnya mendorong para guru, siswa, dan madrasah lain untuk terus mencetak prestasi.”
Tidak hanya guru dan pejabat, para sahabat Ziyad di MAN IC Pekalongan juga turut bangga. Yusron, sahabat dekatnya, mengatakan: “Ziyad itu luar biasa. Selalu membantu teman belajar, dan tidak pernah sombong. Dia memang pantas jadi wisudawan terbaik.”
Di tengah suasana haru perpisahan, Ziyad pun menyampaikan rasa terima kasih dan harapannya ke depan. “Alhamdulillah, saya bersyukur bisa berada di titik ini. Terima kasih untuk orang tua, guru-guru saya di MTsN 1 Tegal dan MAN IC Pekalongan, serta teman-teman semua. Saya ingin terus belajar, bermanfaat, dan mengangkat nama madrasah, Kabupaten Tegal, serta Indonesia.”
Perpisahan ini bukan hanya ajang melepas siswa, tetapi juga menandai keberhasilan sinergi antara keluarga, madrasah, dan komunitas dalam mencetak generasi unggul dari madrasah. Sosok Ziyad adalah cermin bahwa madrasah bukan pilihan kedua, tapi tempat lahirnya para pemimpin masa depan bangsa.