Slawi – Malam tak biasa menyelimuti lingkungan MI Luqman Al Hakim. Bukan karena lampu-lampu menyala terang, melainkan karena cahaya keimanan yang menyinari hati-hati kecil para siswa. Sabtu malam (17/5), madrasah menggelar Malam Bina Iman dan Taqwa (MABIT), sebuah kegiatan bermakna yang diikuti oleh seluruh siswa kelas 4 dan 5.
Dengan tema “Membentuk Karakter Islami Sejak Dini”, kegiatan ini menjadi lebih dari sekadar program rutin. Ia menjelma menjadi momen reflektif, sarat nilai spiritual, yang menyentuh sisi terdalam sanubari peserta. Tak hanya belajar agama secara teori, para siswa benar-benar diajak menghidupkan Islam dalam praktik nyata.
Sejak sore hari, wajah-wajah penuh semangat terlihat menenteng perlengkapan menginap. Kegiatan dimulai dengan tausiyah ringan dan diskusi interaktif tentang pentingnya menjaga shalat, membaca Al-Qur’an, serta adab dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak tampak menyimak dengan antusias, sesekali mengangguk dan mencatat poin-poin penting.
Malam pun tiba. Dalam suasana sunyi dan khidmat, para siswa melaksanakan shalat tahajud berjamaah, disusul muhasabah dan renungan malam yang menenangkan jiwa. Tak sedikit yang terlihat meneteskan air mata – bukan karena takut, tapi karena rindu. Rindu kepada Allah, rindu untuk menjadi anak yang shalih dan shalihah.
“MABIT bukan hanya tentang tidur di madrasah, tapi tentang membangun fondasi keimanan dan kedisiplinan sejak dini. Inilah karakter unggul masa depan,” ungkap salah satu guru pembimbing, Ustadzah Nurul Hikmah.
Kegiatan dilanjutkan dengan qiyamul lail, shalat Subuh berjamaah, serta sesi motivasi pagi dan sarapan bersama yang hangat. Semuanya disusun untuk menanamkan kedekatan anak-anak kepada Allah, orang tua, guru, dan sesama.
Kepala MI Luqman Al Hakim menyampaikan harapan besar melalui kegiatan ini:
“Kami ingin menanamkan nilai-nilai Islam yang membekas, bukan hanya di kepala, tetapi juga di hati dan perilaku anak-anak. MABIT adalah salah satu jalannya.”
Dengan semangat MABIT, MI Luqman Al Hakim terus melangkah mencetak generasi Qur’ani anak-anak yang cerdas secara intelektual, kuat secara spiritual, dan mulia dalam akhlak. Mereka bukan sekadar pelajar, tetapi calon pemimpin masa depan yang membawa cahaya iman ke mana pun mereka melangkah.