Slawi – Nama Muhammad Choerul Niam kembali harumkan MTs Negeri 2 Tegal. Siswa bertalenta ini sukses meraih Juara III dalam kategori tanding kelas G Putra Pra Remaja pada ajang bergengsi Wisanggeni Tegal Championship II Tahun 2025 Tingkat Nasional yang digelar di GOR Wisanggeni, Kota Tegal, pada 9–11 Mei 2025.
Di tengah ketatnya persaingan ratusan peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Choerul Niam tampil penuh semangat dan determinasi tinggi. Teknik yang matang dan strategi bertanding yang rapi mengantarkannya hingga babak semifinal. Salah satu momen paling menegangkan adalah saat ia mengalahkan atlet unggulan dari IPSI Tegal—titik balik yang menjadi jalan menuju podium kehormatan.
Namun yang membuat prestasi Niam semakin luar biasa adalah perannya sebagai pelatih bagi atlet-atlet silat usia dini. Di sela-sela kesibukannya berlatih, ia juga membina adik-adik tingkat SD dengan sabar dan telaten. Salah satu anak didiknya, Armanda Surtan Said, berhasil menyabet Juara II di Kelas M kategori usia dini. Sebuah pencapaian yang mencerminkan kepemimpinan dan jiwa pendidik yang sudah tertanam sejak dini.
“Alhamdulillah, seneng banget bisa meraih juara ke-3. Semoga ini bisa jadi motivasi buat teman-teman di MTsN 2 Tegal dan adik-adik yang masih belajar silat,” ujar Niam dengan penuh rasa syukur. Senyum bangga dan rendah hati terpancar dari wajahnya saat diwawancarai usai pengalungan medali.
Plh. Kepala MTsN 2 Tegal, para guru, dan rekan-rekan siswa menyambut gembira kabar prestasi ini. Dalam sebuah acara internal sederhana, pihak madrasah memberikan apresiasi khusus atas dedikasi Niam yang tidak hanya fokus meraih prestasi pribadi, tapi juga mampu berbagi ilmu dan semangat kepada generasi di bawahnya.
“Prestasi Niam adalah bukti nyata bahwa siswa madrasah mampu bersaing secara nasional, bahkan menjadi pembimbing bagi yang lain. Kami bangga memiliki siswa seperti dia,” ujar salah satu guru pembina olahraga bela diri di madrasah tersebut.
Niam dikenal sebagai siswa yang rendah hati, disiplin, dan tekun. Ia kerap terlihat melatih anak-anak SD seusai sekolah, memanfaatkan waktu luangnya untuk membentuk karakter dan keterampilan para atlet muda. Keberhasilannya di gelanggang tanding nasional dan di medan pembinaan usia dini adalah harmoni antara kemampuan dan kepedulian.
Prestasi ganda ini menjadi inspirasi kuat bahwa keberhasilan bukan hanya soal medali, tetapi juga tentang bagaimana berbagi pengetahuan dan membangun semangat juang dalam diri orang lain. Niam telah membuktikan, dari madrasah yang sederhana, cahaya prestasi bisa bersinar terang hingga kancah nasional.
Semoga jejak langkah Muhammad Choerul Niam menjadi suluh bagi siswa lainnya untuk terus berkarya, mengasah diri, dan menjadikan madrasah sebagai tempat lahirnya juara-juara yang tidak hanya tangguh, tapi juga peduli.