Semarang – Malam mulai larut. Angin dingin menggigit pelan. Namun di halaman SMK N 2 Semarang, semangat membara justru menyala dari langkah-langkah tegap Tim Paskibraka MAN 1 Tegal. Di bawah temaram lampu lapangan, mereka tak sekadar berlatih—mereka menunjukkan tekad yang tak bisa dipadamkan. Sabtu (10/5), Uji Coba Lapangan (UCL) dalam ajang bergengsi Paskibra Nagara Competition jadi panggung awal semangat mereka.
Tak ada wajah lelah, hanya mata yang tajam dan gerakan yang kompak. Dalam diam malam, hentakan kaki mereka menggema seperti menyuarakan satu hal: kami siap menjadi juara.
Bachtiar Rifai, pembina Paskibra MAN 1 Tegal, mengungkapkan bahwa meski UCL digelar hingga larut malam, para anggota tetap menunjukkan kedisiplinan dan semangat luar biasa. “Kami sudah terbiasa latihan sampai malam. Ini bukan sekadar lomba. Ini tentang harga diri, tanggung jawab, dan membawa nama baik madrasah,” ungkapnya penuh bangga.
Salah satu anggota tim, Della Suluhi, turut menyuarakan semangat kolektif timnya. “Alhamdulillah, meski sudah malam dan capek, kami tetap fokus. Ini bukti bahwa mental kami sudah terbentuk,” ujarnya dengan senyum percaya diri.
UCL malam itu bukan latihan biasa. Ini adalah gladi resik penuh tantangan simulasi formasi, ketepatan gerakan, serta penilaian awal mental juang. Dengan puluhan tim dari berbagai daerah sebagai pesaing, tekanan makin tinggi. Tapi Tim MAN 1 Tegal menjawab tantangan itu dengan semangat yang tak main-main.
Langkah mereka mungkin hanya beberapa meter di lapangan, tapi tekad mereka menjangkau panggung nasional. Dengan optimisme yang membuncah, mereka siap menunjukkan pada Indonesia: bahwa dari Tegal, lahir pasukan terbaik.