Slawi — Suasana semangat dan penuh khidmat menyelimuti lingkungan MAN 1 Tegal saat 115 siswa kelas X resmi dilantik menjadi Pramuka Penegak Bantara pada Jum’at (9/5). Kegiatan tahunan yang digelar Gugus Depan Sunan Kalijaga – Siti Fatimah ini tak sekadar seremonial, tetapi menjadi momen penting dalam membentuk karakter, kedisiplinan, dan jiwa kepemimpinan generasi muda.
Prosesi pelantikan dimulai Jumat pagi dan berlangsung hingga Sabtu siang. Dibuka langsung oleh Plt. Kepala MAN 1 Tegal, Tolchah Kais, acara ini menjadi tonggak awal perjalanan para peserta menapaki jenjang penegakan dalam dunia Pramuka.
“Pelantikan Bantara ini wajib diikuti oleh peserta didik kelas X, tentunya untuk menjaring kader pramuka terbaik,” ujar Krisno, salah satu tokoh pramuka dalam kegiatan tersebut.
Sebelum dilantik, para calon penegak telah menyelesaikan serangkaian tugas sesuai dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) yang meliputi lima unsur pengembangan: spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan fisik. Pembina Pramuka, Imam Bukhori, menjelaskan bahwa proses pelantikan berlangsung khidmat, dimulai dari pembacaan laporan, prosesi adat, pengucapan Tri Satya, hingga penyiraman air suci sebagai simbol penyucian tekad dan komitmen.
Salah satu peserta, Izriel Arafat, mengungkapkan rasa bangganya.
“Senang rasanya bisa ikut pelantikan Bantara. Banyak materi dan pelajaran hidup yang saya dapat, terutama soal disiplin, waktu, tenaga, dan sikap,” ungkapnya antusias.
Tak hanya menjadi ajang simbolis, pelantikan ini juga diharapkan menjadi titik tolak perubahan nyata. Para siswa yang telah resmi menjadi Penegak Bantara diharapkan dapat membawa semangat Pramuka ke dalam kehidupan sehari-hari, baik di kelas maupun di lingkungan sosialnya.
Dengan semangat Tri Satya yang terus dikobarkan, MAN 1 Tegal membuktikan bahwa Pramuka bukan sekadar kegiatan ekstrakurikuler tapi wadah pembentuk karakter masa depan bangsa.(nuris)