Slawi — Dalam semangat kekeluargaan dan dedikasi terhadap mutu pendidikan, MTs Negeri 2 Tegal menyambut kunjungan tim monitoring Ujian Madrasah dari Kementerian Agama Kabupaten Tegal, Senin (29/04/2025). Bertempat di ruang Kepala Madrasah, kehadiran dua pejabat Kemenag, Bapak Haryono dan Bapak H.Mustoni, disambut hangat oleh Kepala Madrasah, Hj. Alfiyah, beserta jajaran pimpinan madrasah.
Turut hadir dalam penyambutan tersebut Pelaksana Harian (Plh) Kepala Madrasah, Bapak Fatchurodji, para Wakil Kepala Madrasah, dan Kepala Tata Usaha. Pertemuan ini berlangsung dalam suasana akrab, diiringi dialog-dialog ringan namun bermakna tentang pelaksanaan Ujian Madrasah yang sedang berlangsung.
Dalam sambutannya, Hj. Alfiyah mengungkapkan rasa terima kasih dan apresiasi yang mendalam atas perhatian yang diberikan oleh Kementerian Agama. Ia menegaskan bahwa madrasah yang dipimpinnya telah berkomitmen penuh terhadap pelaksanaan ujian yang transparan dan bermartabat melalui sistem Computer Based Test (CBT).
“Sistem CBT kami tidak hanya memudahkan teknis pelaksanaan, tetapi juga mengunci perangkat peserta ujian agar tidak bisa mengakses aplikasi lain. Bahkan jika ada pelanggaran, sistem akan memberikan peringatan secara otomatis. Ini adalah bagian dari komitmen kami terhadap integritas,” papar Hj. Alfiyah dengan penuh semangat.
Kehadiran tim monitoring tidak hanya sebagai bentuk pengawasan, namun juga menjadi forum pertukaran informasi dan gagasan. Tim monitoring memberikan apresiasi atas inisiatif MTs Negeri 2 Tegal dalam menerapkan teknologi secara maksimal, serta mengajak madrasah-madrasah lain untuk mencontoh praktik baik tersebut.
Momentum ini juga dimanfaatkan sebagai sarana evaluasi bersama. Hj. Alfiyah berharap tim monitoring dapat memberikan masukan-masukan berharga demi peningkatan mutu pendidikan. Ia menegaskan bahwa madrasah bukan hanya tempat belajar siswa, tapi juga laboratorium inovasi yang harus terus tumbuh.
Dengan semangat kebersamaan, kunjungan ini menjadi simbol dari visi pendidikan yang tidak berjalan sendiri, tetapi saling menopang. Komitmen terhadap kualitas, kejujuran, dan semangat digitalisasi tampak menjadi benang merah yang mengikat semua pihak.
Kegiatan monitoring yang penuh kehangatan ini ditutup dengan doa bersama dan sesi dokumentasi. Sambil menyeruput teh hangat khas Slawi, semua yang hadir sepakat bahwa pendidikan madrasah hari ini adalah tentang membangun masa depan yang bermutu dan bermartabat bersama.