Slawi – Aura semangat terpancar di wajah-wajah siswa kelas IX MTs Negeri 2 Tegal saat mentari baru menyapa Kamis pagi (24/4). Hari itu bukan hari biasa—hari itu adalah permulaan dari Ujian Madrasah (UM) yang akan berlangsung hingga Sabtu, 3 Mei 2025. Dengan dua mata pelajaran pembuka: Matematika dan Fikih, para siswa tampak siap tempur, bersenjatakan bukan hanya pena, tapi gawai pribadi mereka!
Ya, tahun ini, MTsN 2 Tegal menggelar UM dengan sistem CBT (Computer-Based Test) yang berbasis gawai masing-masing. Tak ada lagi lembar jawaban kertas dan pensil 2B. Semuanya digital. Menariknya, sistem ini dilengkapi fitur anti-nyontek canggih: jika siswa mencoba membuka aplikasi lain, terdengar suara peringatan keras dari perangkat mereka. Praktis, ruang ujian pun seperti arena sunyi penuh konsentrasi, tanpa suara kecuali dari si alarm anti-curang itu yang sukses bikin jantung dag-dig-dug kalau sampai bunyi!
“Fitur ini kami hadirkan bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk mendidik siswa agar jujur dan fokus. Dan alhamdulillah, hari pertama berjalan sangat lancar,” ujar Kepala MTs Negeri 2 Tegal, Hj. Alfiyah dengan penuh rasa syukur.
Ujian dimulai pukul 07.30 hingga 11.30 WIB, lengkap dengan jeda istirahat 30 menit. Selama pelaksanaan, guru-guru pengawas sigap menjaga suasana tetap kondusif, memastikan semua siswa merasa nyaman mengerjakan soal.
UM kali ini tak hanya menjadi ajang evaluasi akademik, tetapi juga simulasi kesiapan digital bagi para siswa. Dengan sistem CBT yang dirancang profesional, madrasah berharap peserta didik mampu beradaptasi dan unggul di tengah dunia pendidikan yang kian digital.
“Semoga semangat ini terus terjaga sampai akhir. Kami ingin siswa kami bukan hanya lulus, tapi juga maju dalam teknologi,” tutup Hj. Alfiyah penuh harap.
Dengan kombinasi teknologi, ketertiban, dan semangat belajar, MTsN 2 Tegal menunjukkan bahwa ujian bukan momok, tapi momentum menuju masa depan cerah.