Slawi – Suasana penuh semangat dan haru menyelimuti aula indoor Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tegal saat madrasah legendaris ini memperingati Milad ke-57, Selasa (22/4). dengan tema bermakna, “Menebar Ilmu, Menginspirasi Kehidupan, dan Membangun Masa Depan.” sebagai wujud komitmen madrasah dalam mencetak generasi unggul dan berkarakter.
Lebih dari sekadar perayaan, acara ini menjadi titik refleksi atas perjalanan panjang MAN 1 Tegal sejak berdiri hingga menjadi lembaga pendidikan kebanggaan masyarakat Kabupaten Tegal. Rangkaian kegiatan berlangsung meriah dan penuh makna, dimulai sejak pagi dan dihadiri oleh tamu-tamu istimewa: Bupati Tegal H. Ischak Maulana, Ka.Kankemenag Kab. Tegal H.M. Aqsho, hingga Pengasuh PP Mahadut Tholabah, para guru purna tugas, alumni, serta seluruh warga madrasah.
Dalam sambutannya, Plt Kepala MAN 1 Tegal, H. Kasturi, menegaskan bahwa milad ini bukan hanya selebrasi, melainkan napak tilas dan tekad untuk terus menyalakan obor ilmu.
“Kita ingin menjadi madrasah yang terus hidup, menyala, dan menyinari peradaban. 57 tahun bukan waktu singkat, tapi inilah bukti bahwa kami konsisten mencetak generasi unggul dan berkarakter,” ujar beliau dengan penuh semangat.
Yang menarik, pengajian milad ini juga menjadi ruang nostalgia historis. KH. Nasihun Isa Mufti, Pengasuh PP. Mahadut Tholabah Putri, memaparkan sejarah berdirinya madrasah yang dahulu bernama Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN).
“Madrasah ini lahir dari semangat para ulama dan masyarakat Babakan. Kami ingin pendidikan jadi cahaya, bukan hanya bagi Babakan, tapi untuk seluruh negeri,” tutur beliau. Ia pun menyebut tonggak penting, seperti perolehan tanah seluas 9.200 m² dan perubahan status menjadi MAN pada tahun 1975 melalui SK Menteri Agama.
“Pada akhir tahun pelajaran 1979/1980 MAAIN dengan izin Allah SWT memiliki tanah seluas 2.580 m2 atas usaha dan kerja keras kepala sehingga dapat tanah bengkok carik, berkat tukar tambah terletak di sebelah timur Dukuh Babakan dengan tanah yang dibeli BP.3 MAAIN dengan luas 9.200 m2, kemudian dibangun 3 lokal dan 1 ruang kantor bantuan dari Departemen Agama. Madrasah Aliyah Agama Islam Negeri (MAAIN) terus disandang sampai tahun 1975, berdasarkan SK Menteri Agama Nomor : 18 Tahun 1975, MAAIN berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) TMT tertanggal, 1 Januari 1975“. tambahnya.
Puncak kegiatan ditandai dengan pemotongan tumpeng dan doa bersama, momen yang mengukuhkan rasa syukur sekaligus harapan agar MAN 1 Tegal terus melesat sebagai pionir pendidikan Islam yang unggul. Tak hanya nostalgia, acara ini juga jadi ajang inspirasi. Para alumni yang hadir memberikan motivasi, berbagi kisah sukses, dan menanamkan semangat “madrasah bisa hebat” kepada adik-adiknya.
Acara ini bukan sekadar ritual tahunan, tapi wujud nyata perjalanan MAN 1 Tegal dari lokal Babakan ke panggung nasional. Dari ruang kelas yang sederhana, madrasah ini telah mencetak ribuan insan yang kini tersebar di berbagai penjuru tanah air.