Bojong – Suasana pagi di MTs Negeri 4 Tegal tak seperti biasanya. Senin (21/4), tepat di Hari Kartini, halaman madrasah menjadi saksi bisu sebuah momen istimewa yang menggetarkan hati. Di tengah pelaksanaan Ujian Madrasah (UM) kelas IX, semangat R.A. Kartini tetap menyala bukan dalam bentuk seremoni besar, melainkan melalui renungan penuh makna dan semangat perjuangan.
Dengan mengusung tema “Ujian Madrasah dan Makna Cita-Cita Kartini di MTs Negeri 4 Tegal,” kegiatan ini menjadi bentuk penghormatan terhadap sosok pelopor emansipasi perempuan. Menariknya, kegiatan ini tak hanya membahas perjuangan masa lalu, tapi juga menghubungkannya dengan semangat masa kini: pendidikan, teknologi, dan prestasi siswa.
Pagi itu, sebelum ujian dimulai, seluruh peserta didik kelas IX dikumpulkan di halaman madrasah. Mereka duduk dalam formasi rapi, sementara udara pagi membawa suasana yang hening namun sarat makna. Wakil Kepala Bidang Kesiswaan, Tedy Haryono, menyampaikan pesan inspiratif yang menyentuh hati.
“Sebelum kalian melaksanakan Ujian Madrasah, hari ini adalah momentum terbaik untuk menyalakan semangat. Kalian bukan hanya sedang menghadapi soal-soal ujian, tapi juga sedang menapaki jalan panjang menuju cita-cita, seperti Kartini yang tak pernah menyerah memperjuangkan hak untuk belajar,” ujarnya dengan penuh semangat.
Dalam sambutannya, Tedy juga menegaskan bahwa semangat Kartini tidak boleh hanya dikenang, tapi harus dihidupkan dalam tindakan nyata generasi muda, terutama oleh para perempuan. “Perempuan masa kini harus kreatif, mandiri, dan mampu berinovasi di bidang apa pun. Pendidikan bukan hanya hak, tapi juga senjata untuk menghadapi masa depan,” tambahnya.
Momen singkat namun sarat makna ini memberi energi baru bagi para siswa yang akan menjalani UM. Tak sedikit yang terlihat lebih percaya diri, seolah mendapatkan suntikan semangat langsung dari perjuangan Kartini sendiri.
Perpaduan antara peringatan Hari Kartini dan pelaksanaan Ujian Madrasah ini menjadi bukti bahwa nilai-nilai perjuangan, kesetaraan, dan pendidikan dapat berjalan beriringan. MTsN 4 Tegal berhasil menyatukan dua momen penting dalam satu napas yang sama: pendidikan sebagai alat perjuangan dan cita-cita sebagai kompas masa depan.