Lebaksiu – Dalam rangka mengoptimalkan kegiatan keagamaan selama bulan Ramadhan, MTsN 1 Tegal terus berinovasi dalam membentuk karakter religius siswa. Salah satu program yang diterapkan adalah pembiasaan menjadi imam sholat dhuha berjamaah bagi para siswa. Program ini bertujuan untuk menanamkan rasa percaya diri, membiasakan kepemimpinan dalam ibadah, serta membangun kebiasaan beribadah yang lebih baik di kalangan peserta didik.
Pelaksanaan sholat dhuha berjamaah dilakukan setiap pagi di indoor madrasah dengan siswa yang telah dijadwalkan secara bergiliran untuk menjadi imam. Pada hari kedua pelaksanaan, Jumat (7/3), Ahmad Jamalul Huda mendapat kesempatan menjadi imam sholat dhuha sekaligus memimpin pembacaan Asmaul Husna yang diikuti oleh seluruh siswa dengan penuh kekhidmatan.
Dalam keterangannya, Ahmad Jamalul Huda mengungkapkan perasaan bangga sekaligus bersyukur atas kesempatan yang diberikan madrasah kepadanya. “Ini merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Awalnya ada sedikit rasa gugup, tetapi setelah berdiri di depan dan mulai memimpin sholat, saya merasa lebih tenang. Program ini sangat baik karena melatih kami untuk percaya diri dan memahami tanggung jawab seorang imam dalam sholat berjamaah,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa kesempatan ini bukan hanya sekadar latihan memimpin sholat, tetapi juga menjadi momen untuk memperbaiki bacaan, gerakan sholat, serta membangun keberanian dalam memimpin ibadah di hadapan banyak orang.
Dalam arahannya, Imam Sofan selaku pembina kegiatan ini menyampaikan bahwa madrasah berkomitmen untuk membentuk generasi Islami yang memiliki pemahaman agama yang kuat serta keberanian dalam memimpin.
“Kami ingin membangun kepercayaan diri siswa agar mereka tidak hanya menjadi pengikut dalam ibadah, tetapi juga mampu menjadi pemimpin yang bertanggung jawab. Program ini bertujuan untuk membekali mereka dengan keterampilan menjadi imam, sehingga nantinya mereka dapat mempraktikkan di rumah, di lingkungan, bahkan di masyarakat luas,” ujar beliau.
Lebih dari sekadar pembelajaran agama, program ini juga menjadi sarana dalam menanamkan nilai kepemimpinan sejak dini. Dengan membiasakan siswa untuk memimpin sholat berjamaah, mereka dilatih untuk bertanggung jawab, berani tampil di depan umum, serta mampu mengayomi dan membimbing jamaah dengan baik.
Selain itu, program ini juga memberikan pengalaman kepada siswa untuk lebih memahami pentingnya sholat dhuha sebagai bagian dari ibadah sunnah yang dianjurkan. Tidak hanya menjadi rutinitas Ramadhan, madrasah berharap kebiasaan ini dapat terus dijaga dan menjadi bagian dari keseharian siswa, baik di sekolah maupun di lingkungan rumah mereka.
MTsN 1 Tegal berencana untuk terus menjalankan program ini, tidak hanya di bulan Ramadhan tetapi juga dalam keseharian pembelajaran. Dengan adanya sistem rotasi imam, diharapkan semakin banyak siswa yang mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan menjadi imam, sehingga semakin banyak generasi muda yang memiliki kesiapan dalam memimpin ibadah di masyarakat.
“Kami berharap program ini bisa memberikan dampak positif bagi siswa dan menjadi langkah awal dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas dalam akademik, tetapi juga memiliki karakter Islami yang kuat. Kami juga akan terus melakukan evaluasi agar program ini semakin berkembang dan bisa memberikan manfaat yang lebih besar,” tambahnya.
Dengan berbagai manfaat yang dihadirkan, program pembinaan imam sholat dhuha berjamaah ini menjadi salah satu inovasi madrasah dalam membentuk generasi yang religius, berakhlak mulia, dan siap menjadi pemimpin di masa depan.