Lebaksiu – MTs Negeri 3 Tegal terus berkomitmen untuk menghadirkan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi para siswanya. Salah satunya adalah pembelajaran tentang “Tanah dan Keberlangsungan Kehidupan” pada mata pelajaran IPA kelas 9 kurikulum 2013. Pembelajaran ini tidak hanya disampaikan melalui teori di kelas, tetapi juga mengajak siswa untuk belajar langsung di lapangan, menjadikan proses pembelajaran lebih menarik dan interaktif.
Dalam sesi tersebut, siswa diajak untuk memahami konsep tanah, fungsi tanah, serta hubungannya dengan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pembelajaran tidak terbatas hanya pada buku teks, tetapi juga dilakukan dengan cara yang lebih praktis dan aplikatif. Siswa diajak untuk melakukan pengamatan langsung di sekitar lingkungan madrasah, seperti melihat kondisi tanah, mengamati berbagai jenis tanaman, serta memahami peran tanah dalam mendukung keberlangsungan kehidupan.
Respon siswa terhadap metode pembelajaran ini sangat positif. Mereka terlihat sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Beberapa siswa bahkan mengungkapkan bahwa mereka merasa lebih mudah memahami materi karena bisa melihat langsung aplikasinya di alam sekitar.
“Pembelajaran seperti ini sangat menyenangkan! Kami jadi bisa melihat langsung bagaimana tanah mendukung kehidupan di sekitar kita. Ini membuat saya lebih paham dan tidak bosan belajar di kelas,” ujar Aisha salah seorang siswa kelas 9A.
Kepala MTs Negeri 3 Tegal, Drs. H. Nur Hamid, M.Pd.I, menyatakan bahwa pembelajaran berbasis praktikum memang sudah menjadi salah satu fokus pengembangan di madrasah. “Kami berharap dengan adanya pembelajaran praktikum di luar kelas, siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman langsung yang dapat memperdalam pemahaman mereka. Ini juga untuk mengurangi kejenuhan siswa yang seringkali merasa bosan dengan pembelajaran yang hanya di ruang kelas.”
Di sisi lain, guru mata pelajaran IPA, Ibu Nikhlatul Afifah, S.Pd., menyampaikan bahwa pembelajaran di luar kelas menjadi alternatif yang efektif untuk menghubungkan teori dengan kenyataan di lapangan. “Untuk mata pelajaran IPA, kami memang sering mengajak siswa keluar kelas dan langsung mengamati obyek yang relevan dengan materi. Dengan cara ini, siswa dapat belajar lebih maksimal dan tidak merasa jenuh,” katanya.
Harapan dari pihak madrasah adalah agar setiap guru dapat mengadakan pembelajaran praktikum atau outing class untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih beragam dan menyenangkan bagi siswa. Pembelajaran yang tidak hanya terfokus di dalam kelas ini diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih kreatif, aktif, dan antusias dalam menyerap materi pelajaran.