Slawi – Suasana di MTs Negeri 2 Tegal tampak berbeda pada hari ini Rabu (22/1). Para guru dan pegawai menunjukkan kekompakan luar biasa dengan mengenakan sarung goyor secara serempak. Aksi ini tidak hanya mencerminkan semangat kebersamaan, tetapi juga menjadi simbol identitas budaya yang melekat di lingkungan madrasah.
Uniknya, beberapa guru melengkapi penampilan mereka dengan kerudung merah maron dari merek lokal Fazayr, yang diproduksi oleh salah satu guru MTs Negeri 2 Tegal. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa semangat kewirausahaan juga tumbuh di kalangan pendidik. Dengan bangga, mereka mendukung produk lokal dan mempromosikan kreativitas karya sendiri.
Dina, Wakil Kepala Bidang Humas, mengapresiasi inisiatif ini. “Kegiatan ini menunjukkan harmoni yang luar biasa di antara para guru dan pegawai. Selain itu, kami ingin menjadi contoh bagi siswa dalam mencintai dan mendukung produk lokal. Kegiatan ini membangun kesadaran untuk menghargai karya anak bangsa,” ujar Dina dengan penuh semangat.
Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antar guru dan pegawai, tetapi juga memberikan pesan positif kepada siswa. Dengan melihat guru mereka bangga mengenakan produk lokal, siswa diharapkan terinspirasi untuk menghargai budaya dan produk dalam negeri. Selain itu, ini juga menjadi bentuk dukungan nyata terhadap usaha kecil dan menengah yang ada di lingkungan sekitar.
Melalui aksi sederhana namun bermakna ini, MTs Negeri 2 Tegal telah menunjukkan bahwa kebersamaan, kreativitas, dan cinta terhadap produk lokal dapat berjalan beriringan. Kompak dengan sarung goyor dan kerudung lokal, madrasah ini membuktikan bahwa pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga membangun karakter dan cinta budaya.