Kedungbanteng – Suasana penuh semangat dan kebersamaan mewarnai pagi ini Jum’at (10/1) di Musholla Baitul Kadir, Desa Tonggara RT 10 RW 04, Kecamatan Kedungbanteng. Kegiatan bersih-bersih musholla yang dipimpin oleh Ust. Ahmad Salam Fara, S.H.I, berlangsung dengan penuh antusiasme. Didukung oleh Takmir Musholla, Bapak Triyono, dan Ibu RT 10, Ibu Sri Rejeki, acara ini berhasil menyatukan masyarakat dari berbagai kalangan.
Kegiatan ini tidak hanya melibatkan warga setempat tetapi juga anggota IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) Kecamatan Kedungbanteng, yang turut serta bahu-membahu membersihkan musholla. Dari halaman hingga bagian dalam musholla, mereka bekerja sama membersihkan debu, merapikan tempat ibadah, dan menciptakan suasana yang nyaman untuk beribadah.
“Iki kegiatan sing apik banget. Guyub rukun warga lan penyuluh agama bener-bener dadi contoh sing apik,” ungkap Ibu Sri Rejeki, penuh kebanggaan melihat semangat warga yang terlibat.
Bapak Triyono, selaku takmir Musholla Baitul Kadir, menyampaikan rasa syukurnya atas kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini sangat bermanfaat, tidak hanya untuk menjaga kebersihan musholla, tapi juga mempererat silaturahmi antarwarga. Dengan musholla yang bersih, suasana ibadah akan lebih khusyuk dan nyaman,” ujarnya.
Selain itu, beberapa warga juga membawa alat-alat kebersihan, seperti sapu, kain pel, dan ember, menunjukkan betapa tingginya rasa gotong royong di masyarakat. Aktivitas ini berlangsung dengan suasana penuh keakraban, diiringi canda tawa yang menambah hangatnya kebersamaan.
Kegiatan bersih-bersih ini ditutup dengan doa bersama yang dipimpin oleh Ust. Ahmad Salam Fara. Dalam doanya, ia memohon keberkahan bagi seluruh warga Desa Tonggara dan kelancaran aktivitas keagamaan di Musholla Baitul Kadir. “Ini bukan sekadar bersih-bersih, tapi wujud cinta kita kepada rumah Allah dan kebersamaan sebagai umat,” ungkapnya sebelum mengakhiri kegiatan.
Semangat guyub rukun yang terpancar dari kegiatan ini diharapkan dapat terus terjaga, menjadi inspirasi bagi masyarakat Kedungbanteng untuk semakin peduli terhadap tempat ibadah dan lingkungan sekitar. “Semoga kegiatan seperti ini menjadi agenda rutin dan menjadi contoh bagi desa lainnya,” tutup Ust. Ahmad Salam Fara dengan penuh harap. (Abs)