Adiwerna – KUA Adiwerna terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan ekonomi berbasis keagamaan dengan memberikan bimbingan dan pendampingan kepada mustahiq produktif. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Jumat (10/1), dihadiri oleh lima orang mustahiq yang telah menerima bantuan produktif dari lembaga zakat (BAZNAS) atau program pemerintah. Acara ini juga melibatkan segenap Penyuluh Agama Islam KUA Adiwerna, antara lain Hj. Faiqoh, S.Ag.,MH, H. Dulyamin, S.PdI, Heri Siswanto, S.Sos.i, dan Joko Listianto, S.Sy.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu mustahiq mengelola bantuan yang diterima agar dapat mengembangkan usaha kecil dan menengah yang berkelanjutan. Dalam sesi pendampingan ini, peserta diberi pelatihan terkait manajemen usaha, pengelolaan keuangan berbasis syariah, dan motivasi spiritual. Hj. Faiqoh, S.Ag.,MH selaku Penyuluh Agama Fungsional KUA Adiwerna menjelaskan, “Kami ingin memastikan bantuan yang diterima mustahiq tidak hanya habis untuk kebutuhan konsumtif, tetapi menjadi modal usaha yang dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga mereka.”
Pentingnya pelatihan ini menjadi sorotan utama, mengingat tidak sedikit mustahiq yang memiliki potensi usaha namun terkendala dalam pengelolaan yang baik. Oleh karena itu, KUA Adiwerna berfokus untuk memberikan keterampilan yang dapat digunakan oleh para mustahiq dalam mengelola usaha mereka secara lebih profesional dan efektif. “Bimbingan ini sangat penting agar mereka tidak hanya bergantung pada bantuan sosial, tetapi juga dapat mandiri secara ekonomi,” tambah Hj. Faiqoh.
Selain bimbingan teknis, kegiatan ini juga menjadi ajang untuk membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh para mustahiq dalam mengembangkan usaha mereka. Penyuluh Agama Islam bersama mitra pendukung memberikan solusi yang relevan seperti memperluas jaringan pemasaran dan meningkatkan kualitas produk. Hal ini bertujuan agar usaha mereka dapat berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas.
Ibu Suswati, salah seorang peserta dari Desa Tembok Lor, merasa terbantu dengan pendampingan yang diberikan. “Saya merasa sangat terbantu dengan bimbingan ini. Sekarang saya lebih percaya diri untuk menjalankan usaha kecil saya dan berusaha agar dapat terus berkembang,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur. Kisah sukses seperti ini menjadi bukti bahwa pendampingan yang tepat dapat memberikan dampak positif dalam mengembangkan usaha kecil.
KUA Adiwerna berharap kegiatan bimbingan ini dapat membantu menciptakan kemandirian ekonomi bagi para mustahiq. Selain itu, kegiatan ini juga memperkuat kontribusi zakat dalam pemberdayaan masyarakat, di mana zakat bukan hanya sekedar bantuan sementara, tetapi menjadi pendorong untuk tumbuhnya usaha yang berkelanjutan. Program ini diharapkan dapat memperluas manfaatnya dan menjangkau lebih banyak mustahiq di masa depan.
Ke depan, KUA Adiwerna berencana untuk melaksanakan program bimbingan serupa secara berkala. Dengan pendampingan yang terus-menerus, diharapkan mustahiq dapat meningkatkan kapasitas usaha mereka dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi kesejahteraan keluarga dan masyarakat. Program ini menjadi langkah konkret dalam mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dalam pemberdayaan ekonomi yang lebih luas.