PAngkah – Menghadap kiblat merupakan salah satu syarat sah sholat yang wajib dipenuhi oleh umat Islam. Kiblat umat Islam adalah Ka’bah yang terletak di Masjidil Haram, Kota Makkah. Tidak hanya sebagai syarat sah sholat, menghadap kiblat juga melambangkan persatuan umat Islam di seluruh dunia, yang bersama-sama menghadap ke satu arah dalam ibadah mereka.
Komitmen terhadap hal ini diwujudkan oleh SMP Takhassus 99 Nurul Falah, yang berlokasi di Jl. Jeruk RT 24 RW 05 Desa Bedug, Kec. Pangkah, Kab. Tegal. Pada Senin (6/1/2025), sekolah tersebut menggandeng Tim Penyuluh Agama KUA Kecamatan Pangkah untuk memverifikasi arah kiblat di Masjid Athiyyah, yang merupakan lokasi pembangunan masjid baru sekolah di Desa Bedug RT 27 RW 06.
Proses verifikasi ini dilakukan sebelum pondasi masjid dibangun. KH. Muhammad Dimyati, tokoh agama setempat, bersama warga sekitar dan para guru SMP Takhassus turut menyaksikan secara langsung. “Kami ingin memastikan sejak awal bahwa bangunan masjid ini benar-benar sesuai dengan arah kiblat, sehingga nantinya bisa digunakan untuk ibadah dengan tenang,” ujar KH. Dimyati.
Tim KUA yang terdiri dari Solahudin, Kusaeri, dan Muktaromah, menggunakan kombinasi beberapa metode untuk pengukuran arah kiblat, seperti kompas manual, aplikasi kompas di telepon, dan alat bantu mal. “Kami ingin memastikan hasilnya akurat. Dengan alat ini, kami menghitung arah 295,15 derajat, yang merupakan arah kiblat dari wilayah Indonesia,” jelas Solahudin, salah satu anggota tim.
Proses pengukuran dilakukan di beberapa titik untuk mendapatkan hasil yang lebih valid. Setelah itu, garis lurus ditarik sebagai panduan untuk mendirikan bangunan. Dengan langkah ini, pihak sekolah berharap bangunan masjid nantinya tidak hanya menjadi pusat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan dan keimanan warga sekitar.
Rashdul kiblat, metode lain yang sering digunakan untuk memverifikasi arah kiblat, dilakukan dengan memanfaatkan bayangan matahari. Meski tidak digunakan pada verifikasi kali ini, kehadiran teknologi seperti aplikasi kompas tetap membantu proses pengukuran menjadi lebih cepat dan efisien.
Pembangunan Masjid Athiyyah direncanakan menjadi ikon baru bagi SMP Takhassus 99 Nurul Falah dan masyarakat Desa Bedug. Selain berfungsi sebagai tempat ibadah, masjid ini juga diharapkan menjadi pusat kegiatan keagamaan dan pendidikan Islam di wilayah tersebut. “Semoga dengan berdirinya masjid ini, keberkahan dan manfaatnya dapat dirasakan oleh semua,” tutup KH. Dimyati.