Slawi – Dalam rangka mendukung kelancaran proses migrasi data dari Simpatika ke sistem baru EMIS (Education Management Information System), operator data MAN 1 Tegal mengadakan sosialisasi kepada guru dan tenaga kependidikan pada Kamis (19/12). Bertempat di Laboratorium Komputer (Labkom) madrasah, acara ini dihadiri oleh seluruh staf yang terkait dengan pengelolaan data pendidikan.
Sosialisasi ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam kepada peserta terkait EMIS, sistem baru yang menggantikan Simpatika. Sistem ini dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan data pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama.
Dalam sambutannya, Kepala MAN 1 Tegal, H. Imam Shofwan, menekankan pentingnya adaptasi cepat terhadap sistem baru ini. “Migrasi ke EMIS adalah langkah besar menuju transformasi digital di dunia pendidikan. Dengan sistem ini, diharapkan pengelolaan data menjadi lebih efisien dan akurat. Saya berharap seluruh peserta bisa memanfaatkan sesi ini untuk memahami prosesnya dengan baik,” ujarnya.
Operator data MAN 1 Tegal, M. Husni atau yang akrab disapa Kasdut, memandu sesi dengan menjelaskan secara rinci proses migrasi, mulai dari validasi data hingga pelaporan akhir. Husni juga memberikan panduan teknis serta tips menghindari kesalahan umum. “Akun EMIS sudah kami buatkan menggunakan email bapak dan ibu yang dikirim melalui Google Form. Silakan unggah data-data sesuai ketentuan yang tercantum di juknis pengisian,” jelasnya.
Sesi ini berlangsung interaktif, dengan banyak guru yang aktif bertanya. Salah satu guru, Mubaedah, mengapresiasi kejelasan panduan yang diberikan. “Panduan dari Pak Husni sangat membantu kami memahami alur kerja sistem baru ini. Semoga dengan EMIS, pekerjaan kita semakin mudah,” ungkapnya dengan optimisme.
Acara ini juga menjadi ajang diskusi untuk menyelesaikan kendala teknis yang mungkin muncul selama proses migrasi. Beberapa guru menyampaikan kendala di lapangan, seperti akses akun dan kesesuaian data, yang langsung ditanggapi dengan solusi praktis oleh tim operator.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, MAN 1 Tegal optimis dapat beradaptasi dengan EMIS secara cepat dan tepat. Sistem baru ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan data madrasah, mulai dari pendataan siswa, guru, hingga pelaporan ke tingkat pusat.
“Harapan kami, EMIS menjadi pondasi utama dalam pengelolaan data pendidikan yang modern, akurat, dan relevan. Dengan kolaborasi seluruh pihak, insyaAllah MAN 1 Tegal akan menjadi contoh dalam implementasi sistem ini,” tutup H. Imam Shofwan dengan penuh semangat. (nuris)