Adiwerna – Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Adiwerna rutin menggelar kajian kitab Akhlaqu Lil Banat dan Washiyatul Musthofa setiap Jumat sore di Pondok Pesantren Sunan Giri, Desa Tembok Luwung, Kecamatan Adiwerna. Kegiatan yang berlangsung dari pukul 15.00 hingga 16.30 WIB ini diikuti oleh 30 santri putri dengan semangat luar biasa.
Kajian ini bertujuan memperkuat pemahaman nilai-nilai akhlak Islami yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Dalam kajian Akhlaqu Lil Banat, para santri diajak untuk menghayati dan mempraktikkan akhlak mulia sebagai pondasi utama dalam kehidupan. Sedangkan melalui kitab Washiyatul Musthofa, santri mendalami nasihat Nabi Muhammad SAW kepada Sahabat Ali RA yang mengandung pesan-pesan moral berharga.
Penyuluh Agama Islam Joko Listianto, S.Sy., yang membimbing kajian Akhlaqu Lil Banat, menekankan pentingnya akhlak mulia sebagai ciri khas seorang Muslim. “Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga harus menjadi contoh akhlak yang baik bagi keluarga dan masyarakat,” ujarnya dalam salah satu sesi.
Di sisi lain, Heri Siswanto, S.Sos.I., yang membawakan kajian Washiyatul Musthofa, mengingatkan para santri untuk mengamalkan pesan Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari. “Harapannya, setiap nasihat yang disampaikan Nabi dapat menjadi pedoman hidup, terutama dalam menghadapi tantangan zaman modern,” tuturnya.
Suasana kajian berlangsung penuh kekhusyukan. Para santri tampak antusias, tidak hanya dalam mendengarkan pemaparan, tetapi juga dalam sesi diskusi yang selalu mengundang banyak pertanyaan. Kesempatan untuk berdialog dengan para penyuluh menjadikan kegiatan ini semakin interaktif dan bermanfaat.
Kajian rutin ini menjadi salah satu wujud nyata visi Pondok Pesantren Sunan Giri untuk melahirkan generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan memberikan manfaat bagi umat. Kegiatan ini sekaligus menjadi upaya memperkuat karakter santri agar mampu menghadapi dinamika kehidupan dengan nilai-nilai Islam yang kokoh.
“Melalui kajian ini, kami berharap santri tidak hanya menjadi pribadi yang berilmu, tetapi juga dapat menjadi cahaya kebaikan di tengah masyarakat,” ungkap salah satu pengurus pesantren.
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan ilmu dan keselamatan untuk umat. Dengan semangat dan konsistensi, kegiatan ini diharapkan terus memberikan dampak positif bagi para santri dan masyarakat sekitar.