Talang – SD Negeri Cangkring 02 menyelenggarakan in-house training bertema “Sekolah Ramah Anak dan Kegiatan Anti-Bullying”, bekerja sama dengan Penyuluh Agama Islam dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Talang pada hari Jum’at (13/12). Kegiatan yang diadakan di aula sekolah ini bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa kelas IV hingga VI tentang pentingnya menciptakan lingkungan yang harmonis dan bebas dari kekerasan.
Acara ini menghadirkan M. Syamsul Azhar, Penyuluh Agama Islam, sebagai narasumber. Dalam materinya, ia menekankan bahwa bullying bertentangan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kasih sayang, saling menghormati, dan menjaga keharmonisan sosial. “Islam mengajarkan kita untuk tidak menyakiti hati orang lain, baik dengan perkataan maupun perbuatan,” ujar Syamsul.
Beliau menjelaskan berbagai bentuk bullying, mulai dari kekerasan fisik hingga perundungan melalui media sosial. Para siswa diajak untuk memahami bahwa tindakan tersebut tidak hanya merusak korban, tetapi juga mencerminkan akhlak yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Syamsul mengajak siswa untuk menjunjung tinggi nilai-nilai persaudaraan dan menghormati sesama.
Acara berlangsung interaktif dengan sesi diskusi yang melibatkan para siswa. Dalam diskusi tersebut, siswa diajak merumuskan langkah konkret untuk mencegah bullying di sekolah. Di antara ide yang muncul adalah memperkuat pendidikan karakter berbasis agama, membangun komunikasi yang baik dengan teman, guru, dan orang tua, serta menciptakan kegiatan kolaboratif yang mempererat persahabatan antar siswa.
Kepala SD Negeri Cangkring 02, Imam Syafi’i, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Kami ingin menciptakan lingkungan sekolah yang ramah anak, aman, dan nyaman untuk belajar. Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap siswa dapat memahami dampak buruk bullying dan menjadi agen perubahan di lingkungan mereka,” katanya.
Semangat siswa tampak semakin membara ketika sesi tanya jawab dibuka. Beragam pertanyaan muncul, mulai dari cara mengatasi rasa takut ketika menjadi korban, hingga langkah menghadapi teman yang cenderung melakukan bullying. Narasumber menjawab dengan sabar dan memberikan panduan praktis yang mudah dipahami siswa.
Sebagai penutup, acara ini diramaikan dengan pembagian doorprize kepada siswa yang aktif bertanya dan memberikan pendapat. Momen ini semakin memotivasi siswa untuk terus berpartisipasi dalam kegiatan sekolah yang mendidik.
In-house training ini menjadi langkah strategis bagi SD Negeri Cangkring 02 dalam menciptakan lingkungan belajar yang harmonis dan bebas dari kekerasan. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga menginspirasi guru dan orang tua untuk berperan aktif dalam membangun generasi yang berakhlak mulia.