Adiwerna-Rangkaian kegiatan class meeting di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 3 Tegal tahun ini semakin berwarna dengan digelarnya perlombaan baca puisi pada Rabu (11/12/2024). Lomba ini diikuti oleh perwakilan siswa dari kelas tiga hingga enam dan sukses mencuri perhatian seluruh peserta dengan penampilan yang sarat kreativitas dan ekspresi seni luar biasa.
Tujuan utama perlombaan ini adalah menggali bakat seni sastra siswa sekaligus melatih keberanian serta rasa percaya diri mereka berbicara di hadapan publik. Setiap peserta membacakan puisi dengan penghayatan mendalam, mengolah intonasi suara yang tepat, serta menyampaikan pesan puisi dengan ekspresi wajah yang kuat. Ragam puisi yang dibawakan pun bervariasi, mulai dari karya penyair terkenal hingga puisi hasil kreasi siswa sendiri.
Ibu Umi Khafidloh, guru sekaligus juri perlombaan, mengapresiasi antusiasme siswa. “Kegiatan ini tidak hanya untuk menumbuhkan minat baca dan apresiasi terhadap sastra, tetapi juga untuk mengasah kemampuan berbicara di depan umum. Ini bagian penting dalam pembentukan karakter siswa,” ujarnya.
Salah satu momen yang paling berkesan adalah ketika peserta dari kelas lima, Aisyah, membawakan puisi berjudul Ibu Pertiwi. Dengan intonasi suara yang menghanyutkan dan gerakan tangan yang selaras, ia berhasil membuat suasana ruangan menjadi hening, dipenuhi rasa haru. Penonton dan juri tak segan memberikan tepuk tangan meriah setelah penampilannya selesai.
Juri memberikan penilaian berdasarkan beberapa aspek, yakni ketepatan pengucapan, ekspresi, pemahaman makna, serta kreativitas dalam membawakan puisi. Setelah melalui proses penilaian yang ketat, terpilihlah para pemenang yang berhasil menonjolkan bakat mereka. Namun, bagi banyak peserta, kemenangan bukanlah segalanya. “Saya senang bisa tampil dan menunjukkan kemampuan saya. Menang atau kalah, yang penting pengalaman dan keberanian,” ujar Zaki, siswa kelas empat.
Perlombaan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi siswa untuk lebih mengenal dan mencintai dunia sastra. Dengan semangat positif yang terpancar sepanjang acara, perlombaan baca puisi ini menjadi salah satu sorotan utama dalam kegiatan class meeting.
Selain itu, perlombaan ini juga menjadi pengingat bagi seluruh pihak akan pentingnya seni dan sastra dalam dunia pendidikan. Kegiatan semacam ini membuktikan bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga melalui pengalaman kreatif yang mampu memperkaya wawasan siswa.
MIN 3 Tegal berhasil menghadirkan class meeting yang tidak hanya menghibur tetapi juga mendidik. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus dikembangkan, memberi ruang lebih luas bagi siswa untuk berekspresi, serta membangun generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap seni dan budaya.