Warureja ( KKM-MI) – Dalam upaya mendukung transformasi digital di lingkungan pendidikan madrasah, KKM MI Warureja, Suradadi, Kramat (Wasukram ) menggelar sosialisasi migrasi sistem Simpatika ke EMIS 4.0. Acara ini berlangsung di MI Miftahul Afkar, Desa Demangharjo, Kecamatan Warureja pada hari Kamis (12/12), dengan dihadiri oleh Operator dari wilayah Kramat, Suradadi, dan Warureja. Sosialisasi ini merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran No: 10.4569/KK.11.28/2.PP.00/12/2024.
Kegiatan ini dibuka oleh Pengawas Madrasah Kecamatan Kramat, Bapak Nasikha, S.Pd.I, M.Si, dengan sambutan hangat yang menekankan pentingnya kesiapan digital para operator madrasah. Beliau didampingi oleh Pengawas Kecamatan Suradadi, Tabikha, S.Pd.I, serta Pengawas Kecamatan Warureja, H. Sarijah, S.Ag. Kehadiran para pemangku kebijakan ini menunjukkan komitmen bersama dalam mengawal transisi teknologi di lingkungan pendidikan.
Dalam sambutannya, H. Achmad Choiron, S.Ag., M.Pd.I, selaku Koordinator KKM MI Wasukram, menyampaikan bahwa migrasi ke EMIS 4.0 merupakan langkah strategis untuk mempermudah manajemen data pendidikan. “Dengan sistem yang terintegrasi ini, kita berharap pengelolaan data madrasah menjadi lebih efisien, transparan, dan akurat,” ujarnya.
Sosialisasi ini menghadirkan materi-materi teknis mengenai penggunaan sistem EMIS 4.0 yang disampaikan oleh para ahli IT diwilayah tersebut. Para peserta, yang merupakan Operator Pendataan Madrasah (OPM) dari wilayah Kramat, Suradadi, dan Warureja, mendapatkan panduan langsung terkait pengoperasian fitur-fitur baru EMIS 4.0, termasuk cara mengunggah data siswa, guru, dan sarana prasarana.
Acara ini juga menjadi ajang diskusi interaktif, di mana para peserta bebas bertanya terkait kendala teknis maupun administratif yang kerap dihadapi saat menggunakan sistem pendataan sebelumnya. Salah satu peserta dari Kecamatan Suradadi mengungkapkan bahwa sistem baru ini dirancang lebih user-friendly dan mendukung koneksi data secara real-time.
Tidak hanya itu, Ketua KKMI Suradadi, Al Bahar Muda, S.Pd.I, dan Ketua KKMI Warureja, H. Umar, S.Pd.I, turut memberikan dorongan kepada para operator untuk aktif mengimplementasikan hasil pelatihan. “Sistem ini bukan hanya alat, tetapi kunci sukses pengelolaan pendidikan berbasis data yang dapat diandalkan,” kata H. Umar.
Sebagai bentuk dukungan, setiap peserta diwajibkan membawa laptop dan kabel rol guna mempraktikkan langsung modul pelatihan. Pendekatan ini dinilai efektif karena peserta dapat langsung memahami penggunaan sistem dalam situasi nyata.
Acara yang berlangsung sejak pagi hingga sore hari ini diakhiri dengan pesan penutup dari para pengawas yang mengapresiasi antusiasme peserta. Dengan pelaksanaan sosialisasi ini, Kabupaten Tegal optimis dapat mewujudkan tata kelola pendidikan yang lebih baik melalui digitalisasi, mendukung visi nasional menuju pendidikan madrasah berbasis teknologi.